Liputan6.com, Manchester - Tepat pada 8 Oktober 1966, Tottenham unggul 2-1 di kandang Manchester City saat itu, Maine Road. Ketika itu kasta tertinggi sepak bola Inggris masih disebut First Division.
Pada musim 1966/67 itu Spurs akhirnya menempati posisi ketiga di klasemen akhir kompetisi yang diikuti 22 klub tersebut. Dalam season yang sama City hanya nangkring pada urutan ke-15.
Siapa juara saat itu? Manchester United dengan raihan 24 kemenangan dalam total 42 laga!
Advertisement
Beberapa pengamat senior di Daily Mail menyebut bahwa sejarah amat mungkin bisa berulang andai Tottenham di pekan depan bisa menjungkalkan Yaya Toure dkk. sebagai juara bertahan. Artinya, Manchester United kembali menjadi juara di 2014/15 seperti 48 tahun silam. Eh, ternyata ada yang gerah dengan pandangan ini.
Liam Gallagher Sinis
Frontman band Oasis yang juga die hard fan City, Liam Gallagher, mencibir mereka yang menghubungkan fakta sejarah di atas dengan rivalitas duo Manchester saat ini.
“Man United musim lalu berakhir di posisi yang membuat mereka tidak lolos ke Eropa. Sejarah itu lebih hangat dan lebih relevan daripada cerita dari puluhan tahun silam. Tapi, memang benar bahwa laga melawan Tottenham bisa jadi ukuran seberapa besar peluang City menjadi juara lagi musim ini,” katanya kepada Manchester Evening News.
Bagaimana menurut Anda?
Well, Liam memang temperamental bila sudah bicara soal rivalitas duo Manchester. Ia pernah menyebut pendukung United secara tidak sadar sudah mendukung Manchester City setiap kali membeli bensin untuk kendaraannya masing-masing lantaran pemilik City adalah keluarga ningrat raja minyak asal Uni Emirat Arab. Ada-ada saja ya.
Baca Juga:
"MU Memudahkan Di Maria Beradaptasi"
Zabaleta Malas Pikirkan Chelsea
Terus Dicadangkan, Cech Siap Pergi dari Stamford Bridge
Advertisement