Liputan6.com, Wasit dan sepakbola menjadi dua sisi mata uang. Tidak jarang keputusan sang pengadil ikut mempengaruhi hasil laga. Hal itu berlaku universal alias berlaku di seluruh negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Di Inggris, ada istilah "wasit MU" julukan itu ditujukan untuk wasit plontos, Howard Webb yang disebut selalu menguntungkan tuan rumah. Terlebih, bila The Red Devils bertanding di Old Trafford. Dan ternyata, anggapan tersebut memang benar adanya.
Baca Juga
Bagaimana dengan performa wasit di Indonesia? Dilansir dari hitungan statistik LabBola, wasit di Tanah Air ternyata juga memiliki catatan unik. Bahkan, ada wasit yang juga juga dijuluki sebagai pendukung tuan rumah dilihat dari angka statistik.
Advertisement
Dilihat dari wasit paling sering mengeluarkan kartu serta paling sering memberikan hadiah penalti; setidaknya terdapat tiga wasit dengan catatan khusus selama perhelatan ISL 2014.
Selanjutnya>>
1
Prasetyo Hadi wasit paling tegas
Banyak yang mencibir kemenangan Persib Bandung di Final ISL 2014 lalu tidak terlepas dari kepemimpinan wasit Prasetyo Hadi.
Sang pengadil memberikan kartu merah untuk Bio Paulin di akhir babak pertama. Total jumlah kartu yang dikeluarkannya di partai final tersebut juga menjadi yang paling banyak dalam satu pertandingan. Ada sepuluh kartu yang keluar.
Namun, meski tensi partai final tinggi, sang pengadil mampu menjaga kelangsungan pertandingan hingga 120 menit. Sang pengadil yang lahir di Surabaya pada 3 Januari 1973 ini, sehari-hari berprofesi sebagai anggota TNI Kodam V Brawijaya berpangkat Pelda(Pembantu Letnan Dua).
Sejalan dengan profesinya, rekam jejak Prasetyo Hadi juga menunjukkannya sebagai wasit paling tegas pada LSI 2014 lalu. Total dia memberikan 100 kartu kuning, lima kartu kuning kedua, dan satu buah kartu merah langsung.
Jumlah pelanggaran yang tercatat juga menjadi yang terbanyak dibanding wasit manapun dalam gelaran ISL 2014. Prasetyo Hadi memberikan 641 pelanggaran.
Wasit terbaik LSI edisi bulan Juni 2014 ini termasuk merupakan wasit dengan jam terbang tinggi selama gelaran ISL 2014. Terdapat 19 pertandingan yang dia pimpin, dengan 58% memenangkan tuan rumah.
Dia kerap memimpin laga-laga panas seperti Persija-Persib, atau derby Sumatra antara Sriwijaya melawan Semen Padang. Selama Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu total ia memberikan 11 hadiah penalti, di mana delapan untuk tuan rumah dan sisanya untuk tim tamu.
Advertisement
2
Mardi jadi wasit idola tuan rumah
Ungakapan wasit memihak tuan rumah sepertinya mulai bisa dibuktikan dengan bantuan angka-angka. Wasit satu ini secara statistik sangat mendukung asumsi negatif publik tersebut.
Wasit Mardi memiliki catatan unik. Walau mungkin secara kebetulan, dalam 11 laga ISL 2014 yang dipimpinnya, tidak ada tim tamu yang dapat meraih kemenangan bila pertandingan dipimpin olehnya.
Bila melihat proporsi kartu dan pelanggaran, wasit Mardi memang condong banyak memberikan pelanggaran pada tim tamu. Total pelanggaran yang diberikan pada tim tamu sebanyak 172; jauh dibandingkan dengan total untuk tuan rumah sebanyak 130.
Kartu kuning untuk tuan rumah hanya 21 kali, lebih sedikit dengan total 24 untuk tim tamu. Selain itu wasit Mardi juga memberikan 2 buah hadiah penalti untuk tim tuan rumah tanpa pernah memberikan penalti pada tim tamu.
Keputusan kontroversialnya sempat terjadi pada laga Persiba Balikpapan melawan Persiram Raja Ampat. Gol ketiga Persiba yang diciptakan Patrice Nzekou, dalam prosesnya melibatkan pemain Persiba yang sudah berada dalam posisi offside.
Pada laga yang berakhir 3-0 untuk tim tuan rumah Persiba itu, wasit Mardi sempat diamankan petugas karena menjadi sasaran amarah pendukung dan offisial tim tamu.
3
Iwan Sukoco paling sering memberi hadiah penalti
Setiap keputusan pemberian penalti atau tidak, dapat menjadi momen kunci sebuah pertandingan sepak bola.
Begitu pula yang jadi catatan Iwan Sukoco. Wasit kelahiran Malang 22 November 1977 ini secara statistik dapat dikatakan sebagai wasit yang paling "ringan tangan" memberikan hadiah penalti.
Meski total penalti yang diberikan masih di bawah wasit Prasetyo Hadi (11 kali), namun secara rata-rata, dari 8 laga, wasit Iwan memberikan 9 hadiah penalti, atau 1,1 penalti per pertandingan.
Bahkan dalam pertandingan PSM kontra Persiram yang berakhir imbang 1-1, wasit Iwan sampai memberikan tiga hadiah penalti.
Iwan sempat masuk dalam daftar wasit yang terkena sanksi oleh Komite Wasit pada bulan Februari 2014. Kejadian tidak memberikan hukuman kartu merah untuk Ferdinand Sinaga yang menendang bola kearahnya menjadikan alasan, Iwan kurang tegas dalam memimpin laga.
Namun, meski sempat terkena sanksi, wasit Iwan memperbaiki kesalahannya dan mendapat wasit terbaik ISL edisi bulan September 2014.
Advertisement
4
Grafis
Terlepas dari beragam masalah yang menimpa wasit, rasanya bijak mengutip pernyataan wasit senior di Indonesia, Jimmy Napitupulu,
"Sebab, seburuk-buruknya pertandingan akan lebih buruk bila tidak ada wasit yang memimpin pertandingan. Seharusnya pelatih bisa berbicara dengan wasit terlebih dahulu sebelum mengajukan protes," kata Jimmy meminta seluruh tim menaruh respek terhadap pengadil di lapangan.
(Sornong Maulana/Labbola)