Heboh Konferensi Pers Match Fixing yang Antiklimaks

LBH ini tak membeberkan bukti-bukti dan hanya berdasarkan laporan seorang yang mengaku perantara.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 16 Jun 2015, 20:32 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 20:32 WIB
Gresik United vs Pusamania Borneo
Gelandang serang Pusamania Srdan Lopicic berduel dengan striker Gresik United Herman Dzumafo (Liga Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Gembar-gembor bakal mengungkapkan fakta-fakta terkait pengaturan skor di sepak bola Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, ternyata tak konsisten. Konferensi pers yang digelar tadi sore WIB oleh Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, jauh yang dihebohkan soal pengaturan skor di sepak bola Indonesia.

Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, M. Isnur mengungkapkan bahwa mereka didatangi orang berinisial BS, yang mengaku pernah terlibat pengaturan skor di sepak bola Indonesia. BS bercerita kepada perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, bahwa dia terlibat skandal pengaturan sepak bola di Indonesia sejak 2000-2015.

Lalu, bagaimana Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR bisa percaya begitu saja dengan pengakuan BS, yang tiba-tiba mendatanginya? Menurut Isnur, BS hanya menjadi justice colabolator dan telah mengakui perbuatan kotornya tersebut. Isnur juga mengutarakan bahwa BS adalah orang Indonesia yang pernah aktif dalam sepakbola lokal.

"Dia (BS) pernah menjadi pemain dan pelatih di Indonesia. BS juga orang Indonesia. Tapi, saya tidak akan mengungkapkan klub yang pernah dibelanya, itu bisa mengancam nyawa klien kami," ucap Isnur di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

"Sekarang saja, dia sudah mendapat banyak teror. Rumahnya didatangi oknum tak dikenal, BS juga mendapat telepon dan pesan singkat dengan nada ancaman," tambah dia.

Lebih lanjut, Isnur memaparkan sudah banyak kejahatan yang diatur oleh BS. Biasanya sasaran empuk BS adalah tim Divisi Utama Liga Indonesia. Namun, Isnur tak berani membeberkannya, sehingga pernyataan tentang pengaturan skor menjadi mentah.

"Selain Divisi Utama, dia juga mengatur skor di Liga Super Indonesia. Kalau klubnya belum berani saya paparkan, nanti banyak suporter yang marah," dia menegaskan.

Pengakuan BS tentang match fixing di sepak bola Indonesia sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri pada Selasa (16/6/2015) siang ini. Isnur sendiri mengaku memegang bukti-bukti dari BS terkait praktek kotornya. (Cak/Wnd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya