Liputan6.com, Jakarta PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku penyelenggara Indonesia Super Competition (ISC) telah menetapkan peraturan baru soal gaji pemain. Peraturan itu berisi soal hukuman terhadap klub yang menunggak gaji.
Menurut Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono, klub yang menunggak satu bulan gaji pemain akan mendapat pengurangan 1 poin. Kemudian jika menunggak dua bulan gaji, mendapat pengurangan 3 poin.
Sementara, jika ada lima pemain yang ditunggak gajinya selama dua bulan, hak komersil klub penunggak akan dicabut.
Baca Juga
- Dendam dan Ambisi Henderson Usai Dibungkam Manchester City
- Arsenal Gantung Nasib 2 Bintangnya
- Kabar Buruk untuk MU: 17 Pemain Cedera
Terkait dengan masalah itu, bek Mitra Kukar, Zulkifli Sukur, berharap peraturan ini tak hanya "angin surga" alias omong kosong.
"Harus, harus (soal ketegasan peraturan). Selama ini ada klub yang menunggak tidak mengindahkan tuntutan pemain. Setiap tahun kasus yang sama terulang, tapi tidak ada tindakan," kata Zulkifli saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (1/3/2016).
Zulkifli Sukur sendiri menilai peraturan ini lebih berpihak pada pemain. "Senang dengan aturan ini. Paling tidak ISC lebih pro ke pemain. Itu salah satu bentuk perhatian pada pemain," kata Zulkifli.
Tanggapan positif juga datang dari bek gaek Persija Jakarta, Ismed Sofyan. Menurut Ismed, peraturan tersebut membuat pemain tidak dirugikan lagi.
"Bagus. Saya menanggapinya positif kalau benar-benar bisa berjalan," ujar Ismed.
PT GTS sendiri berencana menggulirkan ISC pada April mendatang. Nantinya ISC akan dibagi dua: ISC A dengan peserta 18 klub eks Liga Super Indonesia (ISL), dan ISC B diisi 59 klub eks Divisi Utama.
Advertisement