Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berniat mencabut pembekuan PSSI dalam waktu dekat. Selanjutnya, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang mewakili pemerintah akan menempuh dua langkah dalam melanjutkan reformasi sepak bola Indonesia.
"Dalam waktu dekat pemerintah mempertimbangkan pencabutan pembekuan terhadap PSSI," kata Imam dalam jumpa pers yang berlangsung di kantornya, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Â
Baca Juga
- SK Pembekuan PSSI Dicabut Bulan Depan?
- Disambut Presiden FIFA, Agum dan Thohir Bahas Pencabutan Sanksi
- Persipura Vs Persija: Boaz Salossa Siap Beraksi
Mengenai dua langkah fundamental yang akan dilakukan, salah satunya masih seputar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Langkah lainnya adalah terkait penyempurnaan regulasi federasi (PSSI).
"Kami sudah dapat konfirmasi dan FIFA sudah mengizinkan," klaim Imam.
Pada kesempatan yang sama, Imam juga berniat mengubah status hukum PSSI dari perkumpulan ke PT (perseroan terbatas). Selain itu, Menpora juga ingin mendorong regulasi kepemilikan saham bagi komunitas suporter.
"Kemudian kalau benturan, opsi pertama tidak akan kami dorong," kata Imam. "Kesejahteraan PSSI akan kami kawal, termasuk manajemen dan pejabatnya," kata Imam.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengklaim telah mendapat izin dari FIFA untuk menggelar KLB maksimal tiga bulan ke depan. "Karena itu, tentu pemerintah harus mempertimbangkan untuk mencabut SK (Surat Keputusan) sanksi administrasi PSSI," ujar Imam.
Advertisement
Sebelumnya dua perwakilan dari Indonesia telah bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir dan Ketua Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar, diterima dengan hangat di Kantor FIFA di Zurich, Swiss, Selasa (26/4/2016).
Seperti dilansir dari situs resmi FIFA, pertemuan berlangsung positif dan pembahasan akan peluang dicabutnya sanksi FIFA kepada Indonesia dilakukan secara mendalam pada pertemuan tersebut.
(Lihat berita lengkap: Disambut Presiden FIFA, Agum dan Thohir Bahas Pencabutan Sanksi)