PT GTS Bakal Tingkatkan Regulasi Keamanan Pertandingan

PSSI juga berharap insiden itu tak akan terulang lagi ke depannya.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 26 Mei 2016, 21:50 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2016, 21:50 WIB
Ratu Tisha
Direktur Kompetisi PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Ratu Tisha.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Benturan antarsuporter yang mewarnai laga Gresik United melawan PS TNI  beberapa waktu lalu dibahas dalam pertemuan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dan PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Kamis (26/5/2016). Ke depannya, regulasi terkait keamanan di dalam stadion pun akan diperketat.

Hadir mewakili PSSI, Sekjen Azwan Karim bersama dua anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Djamal Aziz dan Tony Apriliani. Sedangkan PT GTS diwakili Direktur Kompetisi, Ratu Tisha.

Baca Juga

  • Didesak KLB, PSSI Verifikasi Mulai 30 Mei 2016
  • Mourinho Ingin Bintang Chelsea Gantikan Depay di MU
  • Kepindahan Lorenzo Bikin Efek Domino di MotoGP

"Kami baru saja bertemu PSSI untuk membahas hal tersebut untuk di Indonesia secara keseluruhan. Jadi, kami tak hanya bicara mengenai Gresik saja, tapi juga membahas mengenai bagaimana ke depannya. Malam ini PT GTS akan menggelar sidang Komite Disiplin (Komdis). Namun, belum tentu langsung ada hasilnya mengenai hal itu," kata Ratu Tisha, Direktur Kompetisi PT GTS.

Bentrok yang melibatkan suporter PS TNI dan Gresik United di Stadion Tri Darma, Gresik, memang telah menyita perhatian berbagai pihak. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, juga ikut mengecam insiden tersebut dan meminta agar kejadian itu diusut sampai tuntas. 

Jalin Koordinasi

Menurut Tisha, Stadium Security and Savety Management melibatkan berbagai aspek. Mulai dari aspek filosofi, budaya, profil suporter, hingga pemahaman klub soal penerapan manajemen resiko.

Mengenai insiden antara suporter Gresik dan PS TNI, PT GTS sudah mendapatkan data dari kedua tim, termasuk perwakilan suporter hingga kronologinya sejak Rabu (25/5/2016). Karenanya, PT GTS pun bermaksud menjalin koordinasi dengan PSSI untuk penanganan masalah tersebut.

Di lain pihak, Azwan berharap kekerasan yang terjadi pada suporter tak akan lagi terjadi selama perhelatan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.

"Ya, kami berharap hal itu tak kembali terjadi. Waktu Indonesia Super League (ISL) berjalan, grafik kekerasan terhadap suporter sudah menurun drastis, bahkan menghilang. Kini, grafiknya malah kembali meningkat. FIFA memiliki standar terkait keamanan stadion. Ada beberapa poin yang bisa diterapkan untuk menyesuaikan kondisi di Indonesia," kata Azwan.


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya