Rezim Berlusconi di AC Milan Bakal Tamat

Perusahaan Tiongkok bukan hanya membeli saham mayoritas Milan, tapi menguasai seluruh kepemilikan klub.

oleh Risa Kosasih diperbarui 19 Jul 2016, 22:10 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2016, 22:10 WIB
Silvio Berlusconi
Presiden klub AC Milan Silvio Berlusconi telah kembali menjalankan aktivitas bisnisnya pasca operasi jantung

Liputan6.com, Milan - Sebuah grup perusahaan Tiongkok bakal mengambil alih seluruh saham klub Serie A, AC Milan. Padahal, sebelumnya perusahaan Tiongkok itu dikabarkan hanya membeli saham mayoritas Rossoneri. 

Presiden Milan, Silvio Berlusconi, telah kembali menjalankan aktivitas bisnisnya pasca operasi jantung, pertengahan Juni lalu. Namun, belum ada keputusan tegas soal perpindahan kepemilikan klubnya tersebut.

Corriere dello Sport mengklaim, seperti yang dilansir Football-Italia, Selasa (19/7/2016), penjualan saham ini tertunda lagi sekitar satu minggu. Penyebabnya, beberapa poin kesepakatan pembelian saham Milan telah berubah.

Pada awalnya, Berlusconi memang hanya bersedia melepas saham mayoritas sekitar 70-80 persen. Saham yang tersisa baru akan dijual oleh Berlusconi dalam dua atau tiga tahun ke depan.

Namun, mantan Perdana Menteri Italia itu berubah pikiran. Kedua belah pihak kesulitan mencapai kata sepakat perihal pembayaran sisa saham sebesar 20-30 persen tersebut.

Beberapa waktu lalu, stasiun televisi Tiongkok CCTV melaporkan bahwa Robin Li CEO perusahaan teknologi Baidu telah mengakuisisi 70 persen saham Rossoneri. Harga 70 persen saham Milan ditaksir bernilai 435 juta dolar AS atau Rp 7,5 triliun.

Robin Li yang notabene orang terkaya keenam di Tiongkok, diyakini berkongsi dengan pengusaha lain untuk mengambilalih Milan. Pengembang properti Grup Evergrande dikabarkan menjadi rekanan Robin Li mengakuisisi saham mayoritas tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya