Liputan6.com, Jakarta Juara MotoGP Inggris, Maverick Vinales, mengaku masih sulit percaya, dirinya bisa jadi si nomor satu di Sirkuit Silverstone, Inggris. Pembalap berusia 21 tahun ini menyebut, target dia sesungguhnya adalah musim depan.
"Awalnya, saya berpikir musim ini mustahil bagi saya bisa juara di salah satu seri motogp," ujar pria asal Spanyol itu. "Tapi, saya ternyata bisa melakukannya. Saya sungguh bahagia."
Baca Juga
Seperti diketahui, Vinales menjadi yang nomor satu dalam seri yang digelar Minggu (4/9/2016), setelah melahap 19 lap. Vinales mengakhiri balapan dengan selisih lebih dari tiga detik dengan runner up, Cal Crutchlow dan Valentino Rossi di peringkat ketiga.
Vinales pun menjadi pembalap Suzuki Ecstar pertama yang jadi juara setelah Chris Vermeulen di GP Prancis pada 2007. Namun, ketika itu, balapan tidak sepenuhnya berlangsung di lintasan kering.
Sementara pembalap Suzuki terakhir yang bisa memenangkan balapan kelas premier di lintasan kering sepenuhnya adalah Kenny Roberts Jr. Dia melakukannya pada 2000 di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang.
Pada 2007, Chris Vermeulen (Australia) memenangi balapan GP Perancis di Sirkuit Le Mans bersama Suzuki. Namun, ketika itu balapan tidak sepenuhnya berlangsung di lintasan kering.
Kado Terindah
Bagi Vinales, sukses ini juga bisa jadi kado terindahnya untuk Suzuki Ecstar. Pasalnya, pada musim 2017 nanti, pria kelahiran 12 Juli 1995 ini akan resmi bergabung dengan tim Yamaha Movistar.
Di Yamaha, Vinales akan bergabung dengan Rossi dan menggantikan posisi Jorge Lorenzo. Lorenzo sendiri, mulai musim depan akan membela Ducati.
Banyak yang menarik, duet Vinales dengan Rossi nanti akan jadi duet yang menarik, karena keduanya dianggap memiliki gaya membalap yang mirip. Bahkan, Vinales sempat dijuluki sebagai "The Next Rossi" alias "Rossi Baru".
Advertisement