Pelatih Portugal Ungkap Kelemahan Ronaldo

Pelatih Portugal pernah membesarkan Ronaldo di Sporting Lisbon.

oleh Defri Saefullah diperbarui 10 Nov 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2016, 11:30 WIB
Cristiano Ronaldo Jadi Pelatih, Portugal Juara Piala Eropa 2016
Fernando Santos (kanan) dan Cristiano Ronaldo (Carl Recine/ Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Portugal, Fernando Santos tahu betul kelemahan Cristiano Ronaldo. Maklum, sebelum melatih Portugal, Santos lah yang mengembangkan permainan Ronaldo di Sporting Lisbon.

Maka itu, eks pelatih timnas Yunani ini juga tahu betul apa kelemahan Ronaldo di saat berusia muda. Apa saja kelemahan itu?

"Saat dia gabung Sporting, saya bilang dia bakal terus dimainkan tim. Namun dia harus hentikan semua trik sirkus yang kerap dipakainya di lapangan," ujar Santos seperti dikutip as.

"Saya juga bilang kepadanya banyak hal yang harus diperbaiki. Saya bilang kepada dia: "Untuk seseorang yang banyak melompat, Anda tak cetak banyak gol lewat kepala!" katanya, mengingat-ingat.

Pesan Santos ini sepertinya cukup ampuh. Terbukti, Ronaldo mampu memperbaiki diri dan menjelma jadi pencetak gol dengan berbagai macam gaya.

Termasuk mencetak gol dengan kepala di berbagai kesempatan, baik bersama Manchester United maupun Real Madrid.

Santos Menyesal

Cristiano Ronaldo
Penampilan Cristiano Ronaldo saat memperkuat Sporting Lisbon. (www.sportal.com.au)

Di satu sisi, Santos juga memiliki penyesalan mendalam terkait Ronaldo. Saat di Sporting Lisbon, dia tergoda memainkan Ronaldo saat melawan Manchester United.

Dan dua pekan setelah itu, Santos kehilangan dua pemain kunci yaitu Ronaldo dan Ricardo Quaresma.

"Saya saat itu jadi pelatih saat Sporting melawan MU. Saya mainkan Ronaldo dan belakangan saya sadar seharusnya tak melakukan itu," ujarnya.

"Sepekan setelah laga itu, Quaresma pergi gabung Barcelona. Dan lalu dua hari kemudian, Ronaldo gabung MU. Tak terbayangkan sebelumnya, kedua pemain bakal menjadi kunci Portugal rebut juara Piala Eropa," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya