Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari Mercedes. Usai merampungkan gelar juara dunia konstruktor dan pembalap Formula 1, Mercedes dikabarkan sedang mempertimbangkan nasib Lewis Hamilton.
Baca Juga
Seperti dilansir Mirror, Mercedes dikabarkan tidak suka dengan aksi Hamilton yang mengabaikan instruksi untuk mempercepat laju mobil. Dia disebut sudah membuat kekacauan.
"Berbuah kacau tidak bisa diterima di tim manapun dan perusahaan manapun. Mengabaikan perintah berarti menempatkan diri sendiri lebih penting ketimbang tim," kata bos Mercedes, Toto Wolff, kesal.
"Segalanya mungkin sekarang, bisa saja ubah peraturan sehingga membuat pembalap lebih bebas. Atau lebih kasar lagi, kami nilai prinsip-prinsip tim tidak dihormati. Saya belum tahu mau salahkan siapa."
Hamilton sendiri sukses jadi juara di GP Abu Dhabi. Namun, dia kehilangan gelar juara dunia karena terpaut 5 poin di klasemen dari rekannya sendiri, Nico Rosberg.
Saat ini, Hamilton terikat kontrak dengan Mercedes hingga 2018. Namun itu bukan berarti Mercedes tak bisa memecatnya atau menghukum pembalap asal Inggris itu pada balapan berikutnya.
Hamilton sendiri mencoba bela diri atas aksi yang dilakukannya di lintasan.
"Saya berjuang di luar sana. Saya tentu tak bermaksud untuk merusak apapun di tim. Lagi pula, kami sudah menangkan gelar konstruktor," ujarnya.