Liputan6.com, Manchester - Tepat 20 tahun sejak gol cantik Eric Cantona bersarang ke gawang Sunderland, kiper yang menjadi korban keberingasan legenda Manchester United (MU) tersebut sekarang angkat bicara. Lionel Perez menyatakan sebenarnya lesakan manis itu tidak harus tercipta.
Gol ikonik Cantona tersebut lahir di menit 80. Itu merupakan lesakan terakhir 'Setan Merah' setelah sebelumnya unggul 3-0. Penyerang berjuluk 'King Eric' menggiring bola ke dalam kotak penalti dan setelah melakukan kerja sama satu-dua, dia mengecoh Perez dengan tendangan chip.
Baca Juga
Advertisement
'Si kulit bundar' bergerak lambat masuk ke gawang dan Cantona masih sempat membuat gestur 'pongah' saat menyaksikan gol tercipta. Perez amat menyesali lahirnya gol itu. Dia mengaku seharusnya dari awal bisa mencegah, jika saja tidak duluan bersikap buruk kepada Cantona.
Diakui Perez, saat kedudukan 3-0, Cantona sempat menegurnya untuk meredakan ketegangan. Tapi sang kiper menolak membalas ramah-tamah itu, karena enggan kelihatan bersikap manis kepada musuh ketika timnya kalah.
Namun, itu menjadi blunder Perez. Cantona yang tadi sudah ogah-ogahan bermain tidak suka dengan sikapnya dan mulai ingin mempermalukan penjaga gawang berpostur 183 sentimeter tersebut.
"Dia tidak lagi berlari ketika sudah unggul 3-0. Saya lalu menolak candaan Cantona, karena tidak ingin tampak manis kepada lawan ketika kalah," kata Perez.
"Karena saya enggan menanggapi, Cantona pun mulai berusaha menjajal kemampuan saya. Jika saya bersikap sebaliknya, mungkin dia akan tetap kalem hingga pertandingan usai," ucapnya, seperti dikutip The Sun.