Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan klasemen sementara Liga Inggris, Chelsea telah memiliki musim yang luar biasa bersama Antonio Conte. Mantan manajer Juventus itu berhasil membawa The Blues menjadi tim yang tak tersentuh lawan setelah menjalani musim buruk 2015-16.
Namun demikian, Conte diyakini akan kesulitan dalam musim depan. Sekarang, dia memang mudah meramu skuat Chelsea karena tak memiliki kompetisi Eropa.\
Baca Juga
Dengan menjadi jawara Liga Inggris, yang menurut perhitungan sudah di depan mata, Chelsea pastinya akan mewakili Inggris di Liga Champions. Nah, musim depan menjadi ajang pembuktian yang sesungguhnya bagi manajer asal Italia itu.
Banyak yang memprediksi kalau Chelsea akan kesulitan musim depan. Berikut lima alasannya dikutip Sportskeeda:
Advertisement
Liga Champions
Tak seperti rival lainnya, yakni Tottenham Hotspur, Manchester City Arsenal, dan Manchester United, Chelsea saat ini tak bermain di kompetisi Eropa. Dengan tak main di kompetisi Benua Biru, The Blues pastinya akan fokus dan ternganggu dengan pertandingan tengah pekan.
Chelsea saat ini telah memainkan 38 pertandingan di semua kompetisi. Sementara pesaing terdekat, Tottenham sudah memainkan 45 pertandingan musim ini. MU, berkat aksinya ke final Piala Liga, babak keenam Piala FA, dan perempat final Liga Europa, telah memainkan 51 laga.
Tentu itu lebih sedikit ketimbang Chelsea. Nah, musim depan mereka akan menghadapi kembali kerasnya pertadingan setiap minggu. Fisik, mental, dan keterampilan Conte bakal diuji.
Advertisement
Kekuatan Skuat
Tak usah diragukan kalau Chelsea memiliki tim yang paling lemah di antara empat besar. The Blues tak memiliki pengganti untuk pemain bintang mereka yang sepadan.
Trio pertahanan Chelsea, Gary Cahill, David Luis, dan Cesar Azpilicueta telah menjadi salah satu kunci. Namun, mereka tak punya pengganti.
Ada Kurt Zouma memang. Tapi, dia masih dalam bayang-bayang cedera. Sementara, John Terry kemungkinan akan pensiun akhir musim.
Pada lini tengah, tiga pemain yang paling sering digunakan, N'Golo Kante, Cesc Fabregas, dan Nemanja Matic. Ada Nathaniel Chalobah yang bisa jadi pengganti. Tapi, sekali lagi, dia belum diuji dalam tekanan tinggi atau pertandingan besar.
Sindrom Musim Kedua
Conte memang patut diapresiasi karena sudah mengubah tim menjadi mental juara. Namun, mantan manajer timnas Italia ini akan memiliki tugas berat pada musim keduanya di Stamford Bridge.
Faktanya, belum ada tim yang berhasil mempertahankan gelar Liga Inggris sejak Manchester United pada 2006 sampai 2009. Sebuah musim sukses ini bisa menyebabkan pemain terlalu cepat puas. Tim Chelsea musim lalu bisa jadi contoh sempurna, lantaran pada sebelumnya mereka sukses juara.
Dengan formasi 3-4-3, Conte memang sangat istimewa di Chelsea. Namun musim depan, para klub akan bisa membaca arah dan gaya bermain tim. Mengingat banyak manajer berpengalaman di liga ini, seperti Jose Mourinho, Pep Guardiola, hingga Juergen Klopp.
Advertisement
Konsistensi
Keberhasilan Chelsea saat ini dapat dikaitkan dengan etos kerja dalam tim. Hazard yang kembali menggila, Diego Costa kembali matang, dan David Luiz yang kokoh setelah pulang kampung.
Namun, secara keseluruhan tim, Chelsea cukup rentan dalam hal konsistensi. Kekalahan terakhir melawan Crystal palace menunjukkan bahwa The Blues sulit menembus pertahanan sang lawan yang memakai formasi parkir bus.
Waktu tentu akan memberi tahu. Tapi ada kemungkinan besar penampilan beberapa pemain Celsea akan turun pada musim depan ketika ada tekanan untuk mempertahankan gelar.
Pemain Kunci Hengkang
Salah satu kekhawatiran fans Chelsea pada musim panas nanti adalah soal masa depan bintang mereka, Eden Hazard dan Diego Costa. Dua motor permainan The Blues itu dikabarkan bakal pergi ke Spanyol untuk Real Madrid dan Atletico Madrid.
Secara statistik, The Blues memang sangat tergantung dengan dua pemain ini. Chelsea telah mencetak 65 gol di liga musim ini. Namun sumber gol 17 dari Costa, sedang 14 milik Hazard. Ini berarti hampir setengah gol The Blues dicetak keduanya.
Kedua pemain ini juga telah membuat lima assists, dan telah tampil di 29 dari 31 pertandingan di liga. Hal ini betapa menunjukkan betapa pentingnya peran Hazard dan Costa. Rela kehilangan dua pemain ini, Chelsea?. (I. Eka Setiawan)
Advertisement