MU Pukul Chelsea, Persaingan Juara Liga Inggris Terbuka Lebar

Kini, Tottenham hanya tertinggal 4 poin dari Chelsea dan liga menyisakan 6 pertandingan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 17 Apr 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2017, 17:15 WIB
Antonio-Conte-Manchester-United-Chelsea
Pelatih Chelsea, Antonio Conte tertunduk lesu saat meninggalkan lapangan usai pertandingan melawan Manchester United pada lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Inggris (16/4). MU mengalahkan Chelsea dengan skor 2-0. (AFP Photo / Oli Scarff)

Liputan6.com, London - Kemenangan Manchester United (MU) atas Chelsea membawa berkah bagi Tottenham Hotspur. Chelsea yang sebelumnya begitu kokoh di puncak klasemen Liga Inggris, kini amat mungkin disalip.

Tottenham menjadi pesaing terdekat Chelsea. Tim asuhan Mauricio Pochettino menduduki posisi kedua dan sekarang tinggal terpaut empat poin dari The Blues.

Liga Inggris menyisakan enam pertandingan lagi. Masih ada maksimal 18 poin yang berpotensi didapat, sehingga perbedaan empat poin terasa amat mungkin untuk dikejar.

Situasi ini membuat Chelsea semakin tertekan. Pasalnya Tottenham tengah dalam bentuk permainan terbaiknya. The Blues menelan dua kekalahan dari lima laga terakhir, sedangkan Tottenham selalu menang.

Manajer Chelsea, Antonio Conte, mengakui, sekarang peluang juara timnya dengan Tottenham sama besar. Kekalahan Chelsea dari MU jadi salah satu penyebabnya, selain konsistennya penampilan The Lilywhites.

Enam Laga Final

Chelsea
Antonio Conte saat mendampingi Chelsea menjamu Crystal Palace di Stamford Bridge. (AP Photo/Alastair Grant)

"Kami harus berpikir ada enam laga final dari sekarang hingga akhir musim. Liga terbuka sekarang. Kami memiliki 50 persen peluang menjuarai liga. Kami harus tahu itu," ujar Conte.

"Jika kami finis di puncak klasemen itu berarti kami pantas mendapatkannya, jika tidak berarti tim lain yang pantas mendapatkannya," kata pelatih asal Italia ini.

Conte sendiri tak khawatir dengan tekanan yang dirasakan timnya di sisa musim ini. Mantan pelatih Juventus ini yakin Chelsea bisa keluar dari masa-masa sulit.

"Tekanan merupakan hal normal. Saya lebih suka untuk berjuang demi mendapatkan gelar dan memiliki tekanan ketimbang tidak berjuang untuk gelar juara dan tetap tenang. Kami beruntung memiliki tekanan ini. Musim lalu Chelsea tak memiliki tekanan. Anda bermain tenang dan anda senang," jelas Conte.

"Saya memiliki kepercayaan pada diri saya dan pemain saya serta klub. Ini bukan kali pertama kami menghadapi situasi seperti ini. Kami harus bangga memiliki situasi seperti ini," ungkapnya.

Konsistensi Tottenham

Tottenham Hotspur, AFC Bournemouth
Suporter ikut merayakan gol Harry Kane saat melawan Bournemouth pada laga Premier League pekan ke-33 di White Hart Lane stadium, London, Sabtu (15/4/2017). Tottenham menang 4-0. (AP/Frank Augstein)

Sementara itu, Tottenham terus menunjukkan performa mengesankan dan konsisten. Tim asal London Utara ini juga dianggap pemain yang merata di setiap lini.

Yang masih diragukan tentu mentalitas juara Tottenham untuk bersaing dengan Chelsea. Terakhir kali Spurs menjadi juara kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Inggris terjadi pada musim 1960–61.

Tottenham sendiri terakhir angkat trofi terjadi pada musim 2007-2008. Kala itu, Tottenham menaklukkan Chelsea 2-1 di final Piala Liga Inggris.

Ini akan menjadi pembuktian bagi Tottenham bahwa mereka kini berstatus tim besar di Liga Inggris. Selain itu, Tottenham tentu amat berambisi mengakhiri paceklik gelar Liga Inggris selama 56 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya