Liputan6.com, Jakarta Ivan Kolev resmi menangani PS TNI. Pelatih asal Bulgaria itu ditunjuk memimpin perjuangan Manahati Lestusen dan kawan-kawan mengarungi ketatnya Liga 1.
Ini bukan petualangan pertama Kolev di kancah sepak bola Indonesia. Sebelumnya, pria yang sudah berusia 59 tahun tersebut pernah menangani tim-tim elite sekelas Tanah Air, seperti Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, hingga Sriwijaya FC.
Advertisement
Kehadiran Kolev di PS TNI, tentu saja memberi warna baru bagi PS TNI yang sebelumnya ditangani pelatih asing, Laurent Hatton. Apalagi, Hatton pergi 'membawa' dua pemain asing The Army, Aboubacar Leo Camara dan Aboubacar Sylla.
Perubahan ini juga bakal berpengaruh kepada peta persaingan di Liga 1. Selain itu, kehadiran Kolev juga sekaligus menambah panjang deretan mantan-mantan pelatih timnas yang mengadu nasib di kompetisi papan atas Indonesia pada musim ini.
Sebelumnya sederet nama dengan label yang sama sudah lebih dulu mengawali kiprahnya di Liga 1 2017. Berikut ini adalah 5 mantan pelatih timnas di Liga 1:
1. Ivan Kolev (PS TNI)
Kolev juga bukanlah wajah baru di skuat timnas Indonesia. Dua kali pelatih asal Bulgaria ini pernah menangani tim Merah Putih. Kiprahnya diawali saat menggantikan posisi Benny Dolo 2002 lalu. Meski belum berhasil memberikan prestasi berarti bagi Indonesia, Kolev ikut berperan membangkitkan kembali euforia timnas di Indonesia.
Dalam debutnya, Kolev membawa timnas ke final Piala AFF 2002. Sayang, pasukannya gagal mengangkat trofi setelah kalah dari Thailand lewat drama adu penalti.
Kolev kembali memimpin timnas Indonesia tampil di babak penyisihan Grup D Piala Asia 2007. Saat itu, timnas Indonesia yang tampil sebagai tuan rumah berhasil mengalahkan Bahrain 2-1 yang memicu gelombang pendukung timnas kembali memadati stadion.
Di laga kedua, Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi. Permainan memukau Ponaryo Astaman Cs juga tidak mampu meredam Korea Selatan dan kalah 1-2 di laga terakhir. Namun kiprah Kolev hanya berlangsung setahun. Setelah gagal membawa Indonesia merebut emas di SEA Games 2007, Kolev kembali angkat kaki.
Advertisement
2. Jacksen F Tiago (Barito Putera)
Pelatih asal Brasil ini juga bukan sosok baru bagi sepak bola Indonesia. Jacksen mengawali petualangannya di Tanah Air sejak masih aktif sebagai pemain.
Meski hanya berlangsung singkat, Jacksen juga pernah menangani Timnas Indonesia. Jacksen ditunjuk menukangi tim Merah Putih bersama Rahmad Darmawan. Mereka menggantikan posisi Luis Manuel Blanco yang digeser menjadi Direktur Teknik.
Duet Jacksen dan RD ditunjuk untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi Pra Piala Asia (PPA) 2015. Namun setelah pertandingan melawan Irak, 19 November 2015, Jacksen memilih mundur dan menyerahkan timnas sepenuhnya ke tangan RD.
3. Nil Maizar (Semen Padang)
Kiprah Nil bersama timnas Indonesia boleh dikatakan tidak mengenakkan. Sebab, pelatih asal Sumatera Barat itu terpilih saat sepak bola Indonesia dilanda kisruh.
PSSI yang dipimpin Djohar Arifin Husin menunjuk Nil menangani timnas Piala AFF 2012 usai sukses membawa Semen Padang menjuarai Indonesia Premier League (IPL).
Namun para pemain-pemain berkualitas justru berada di kubu Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) pimpinan La Nyalla Mattalitti. Mereka menolak saat dipanggil memperkuat timnas. Dengan stok pemain seadanya, Nil akhirnya gagal membawa timnas Indonesia melewati fase grup B setelah mengantongi 4 poin dari 3 laga.
Advertisement
4. Aji Santoso (Arema FC)
Aji sebenarnya lebih akrab dengan timnas U-23. Mantan pemain timnas Indonesia ini pertama kali dipercaya menangani Garuda Muda sejak 2012. Namun di sela-sela tugasnya sebagai timnas U-23, Aji juga sempat menangani timnas senior. Aji ditunjuk oleh PSSI untuk menggantikan Wim Rijsbergen yang dipecat jelang pertandingan melawan Bahrain pada babak kualifikasi pada Piala Dunia 2014.
Sayang, debut Aji sebagai pelatih timnas senior tercoreng. Pasalnya, saat pertandingan berlangsung di Bahrain National Stadium, 29 November 2014, timnas justru kalah 0-10.
5. Simon McMenemy (Bhayangkara FC)
Pelatih yang sudah menginjak usia 39 tahun ini sempat mencuri perhatian para pecinta sepak bola Asia Tenggara, ketika menangani timnas Filipina di Piala AFF 2010 di Indonesia. Kala itu, McMenemy sukses membawa The Azkals hingga ke semifinal. Ini merupakan kali pertama timnas Filipina melaju sejauh itu di pentas Piala AFF.
Di babak semifinal, Filipina bertemu Indonesia. Namun karena tidak punya lapangan yang memadai, kedua pertandingan terpaksa digelar di Indonesia. Filipina akhirnya mengubur mimpinya ke final setelah kalah dengan masing-masing skor 0-1.
Meski demikian, popularitas McMenemy tidak luntur. Sebaliknya, pelatih berwajah tampan itu semakin dikenal, termasuk publik sepak bola Indonesia. Apalagi setelah kekalahan itu, Mcmenemy membuat heboh lewat foto mesranya dengan Rahma Azhari.
Advertisement