Liputan6.com, Jakarta Jika tidak ada kejutan luar biasa, Real Madrid dan Juventus sepertinya sedang berada di ambang jalan menuju final Liga Champions. Ini berkat kemenangan penting yang ditorehkan kedua klub di leg pertama semifinal yang baru saja berlalu.
Di Bernabeu, Real Madrid dengan perkasa menghajar Atletico Madrid 3-0. Cristiano Ronaldo tampil sebagai protagonis karena tiga gol yang digelontorkannya ke gawang Jan Oblak. Tetangga terdekat mereka ini pun tak berdaya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam empat kali pertemuan terakhir di Liga Champions, Atletico Madrid selalu tak berdaya lawan Real Madrid. Yang lebih menyakitkan, pasukan Diego Simeone ini kalah dua kali di final Liga Champions gara-gara Real Madrid. Maka itu, Simeone tak banyak menunjukkan ekspresi sedih usai pertandingan.
Dia mencoba tabah dan tetap mengobarkan semangat balas dendam lawan Real Madrid. Bagi dia, tidak ada yang tidak mungkin dalam mengejar ketinggalan tiga gol lawan Real Madrid.
"Masih ada leg kedua. Banyak orang yang tak akan percaya ini masih mungkin, tapi buat saya iya. Sepak bola itu indah, hal tak terduga terkadang terjadi. Saya pikir kami masih punya peluang," katanya seperti dikutip Goal.com usai pertandingan.
Atletico Madrid boleh saja tetap optimistis. Tak ada yang melarang satu klub pun untuk tetap jaga harapan di Liga Champions. Sama seperti saat Barcelona memutarbalikkan skor 0-4 menjadi 6-5 saat melawan Paris-Saint Germain di 16 besar Liga Champions lalu. Meski diwarnai kontroversi, Barcelona jadi satu-satunya klub di Liga Champions yang mampu melakukan remontada (bangkit) setelah kalah 0-3 atau lebih.
Koneksi Alves-Higuain
Nasib buruk yang sama diderita AS Monaco. Main di kandang sendiri, Stade Louis II, Kylian Mbappe dan kawan-kawan tak berdaya berkat koneksi apik antara Dani Alves dan Gonzalo Higuain.
Meski Higuain borong dua gol, keduanya terjadi berkat assist Alves. Gol pertama dicetak lewat assist Alves yang menggunakan tumit. Adapun gol kedua berasal dari umpan silang Alves.
Dua gol ini membuat mental Monaco jatuh. Klub besutan Leonardo Jardin ini tak disangka bakal paceklik gol. Maklum, sejak fase knock out, AS Monaco terus-terusan cetak tiga gol lawan Manchester City dan Borussia Dortmund.
Kehebatan Mbappe seakan sirna di laga ini. Wonderkid AS Monaco ini tidak bisa lagi cetak gol seperti sebelum-sebelumnya. Padahal, dia sudah mencetak lima gol di fase knock out.
"Kami ciptakan banyak peluang, tapi gagal manfaatkannya. Di sisi lain, Juventus punya dua peluang emas dan cetak dua gol. Kami harus belajar dari ini," ujar Mbappe seperti dikutip UEFA.
"Kami kurang pengalaman, tapi paling utama kami kurang tajam di depan gawang."
Milik Juventus?
Kepastian Real Madrid dan Juventus menembus final impian Liga Champions memang masih menanti hasil akhir leg kedua semifinal pekan depan. Real Madrid akan bertandang ke markas Atletico Madrid di Stadion Vicente Calderon pada Kamis, 11 Mei mendatang.
Adapun Juventus akan menjamu AS Monaco di kandang mereka Juventus Stadium pada Rabu, 10 Mei dini hari WIB mendatang. Dengan hasil yang didapatkan di leg pertama, sulit bagi AS Monaco maupun Atletico Madrid untuk bangkit. Namun hasil akhir tentu tidak bisa ditebak sekarang.
Jikapun Real Madrid dan Juventus lolos ke final, siapa yang akan menjadi juara? Apakah Juventus akan menuntaskan dahaga juara Liga Champions selama 21 tahun? Melihat tren dan jejak rekam Juventus menuju final Liga Champions, rasanya sulit jika tidak favoritkan klub berjulukan Si Nyonya Tua ini.
Meski menghadapi Real Madrid yang produktif dalam mencetak gol, Juventus punya keseimbangan, yaitu baik penyerangan dan pertahanan. Trofi Liga Champions musim ini bisa jadi milik Juventus.