Liputan6.com, Jakarta - Karier pesepak bola tak selamanya berjalan mulus. Ada kalanya mereka harus membela klub semenjana meski punya talenta hebat.
Biasanya hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari ekonomi, usia, sampai kehidupan mereka di luar lapangan.
Baca Juga
Ada beberapa pemain yang memilih pindah ke klub biasa, namun menjanjikan gaji yang tinggi. Mereka pun rela mengorbankan ketenaran ketimbang bermain di klub raksasa Eropa misalnya.
Tetapi ada juga pemain yang memang performanya menurun ketika memasuki usia emas. Mereka harus membela klub kecil karena tak laku lagi di pasaran.
Lalu siapa sajakah pesepak bola top yang pernah membela klub antah-berantah? Berikut ulasannya:
Advertisement
Tonton Video Menarik Berikut Ini:
5. Pablo Aimar (Johor Darul Ta'zim)
Aimar memulai kariernya sebagai pemain sejak 17 tahun di River Plate. Dia kemudian menjadi pesepak bola tenar ketika datang ke Valencia pada tahun 2001 lalu.
Pemain asal Argentina itu pun jadi kunci timnya ke final Liga Champions, meski takluk dari Bayern Muenchen melalui adu penalti. Dia juga memenangkan liga dua kali bersama Valencia.
Akan tetapi, di penghujung karier, siapa sangka Aimar malah memperkuat tim Malaysia, JDT pada 2013. Gaji berlipat menjadi alasan Aimar menerima pinangan JDT.
Advertisement
4. Edgar Davids (Barnet)
Edgar Davids merupakan salah satu pemain yang unik di lapangan. Pada masanya, pemain asal Belanda itu sangat agresif dan kreatif.
Davids memulai karier di Ajax dan merupakan tim yang memenangi Piala Champions 1994-1995. Dalam lima tahun di sana, Davids meraih 13 trofi, dan cetak 20 gol dalam 100 penampilan.
Dia kemudian juga menikmati masa yang sukses bersama Juventus, dan bermain untuk dua klub Milan. Namun, pada 2012, Davids seperti mengambil risiko.
Dia mengambil alih posisi player-manager di tim gurem Inggris bernama Barnet. Akhirnya ia mengundurkan diri dari jabatan itu pada 2014 setelah membuat 36 penampilan.
3. Gary Lineker (Nagoya Grampus)
Masih ingat Gary Lineker? Ya dia merupakan legenda sepak bola Inggris. Lineker memulai kariernya di Leicester City saat berusia 18 tahun.
Pria yang kini jadi komentator tersebut, sempat mengemas 46 gol untuk Leicester dari 1983 sampai 1985 dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak pada divisi satu Inggris.
Pada 1986, Lineker pindah ke Everton yang merupakan juara divisi kala itu dengan biaya 800 ribu pounds dan langsung jadi pencetak gol terbanyak dengan 30 gol. Dia kemudian bermain untuk Barcelona dan Tottenham Hotspur.
Akan tetapi, keputusan mengejutkan datang ketika dia datang ke klub Jepang, Nagoya Grampus dengan harga 2 juta pounds. Ini dianggap sebuah langkah aneh karena dia sempat juga ditawar oleh Blackburn Rovers dan Southampton.
Lineker menghabiskan dua tahun di Jepang sebelum mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 1994.
Advertisement
2. Jurgen Klinsmann (Orange County Blue Star)
Seperti Lineker, Klinsmann membuat keputusan mengejutkan setelah menjalani dua musim bersama Tottenham. Dia mundur dan pindah ke Amerika Serikat bersama klub divisi empat, Orange County Blue Star.
Pada usia 41 tahun, mantan bintang Bayern Muenchen itu tampak cuma ingin menikmati kariernya di sana. Dia berhasil cetak lima gol dalam delapan penampilan di sana.
Klinsmann menikmati karier yang produktif saat perkuat tim Jerman Barat yang memenangkan Piala Dunia 1990. Dia juga pernah jadi runner-up Ballon d'Or pada 1995.
1. Rivaldo (Bunyodkor)
Rivaldo secara mengejutkan ternyata pernah bermain ke klub kecil Uzbekistan, Bunyodkor. Dia gabung dengan klub itu pada 2008.
Padahal, Rivaldo merupakan pemain yang sangat sukses di Barcelona maupun AC Milan. Dia pernah memenangi Liga Champions 2002-2003, dan Piala Dunia 2002.
Legenda Brasil ini sendiri mengakhiri kariernya di Mogi Mirim, dan sempat bermain satu lapangan dengan anaknya.
I. Eka Setiawan
Advertisement