Liputan6.com, Aalst - Manajer Repsol Honda, Livio Suppo memberikan penilaian sinis terhadap Maverick Vinales. Dia menilai kegemilangan Vinales dengan Yamaha selama tes pramusim lalu tidak bisa dijadikan patokan untuk sukses di MotoGP.
Tim Yamaha memang sempat membuat penggemarnya merasa terkejut saat mereka berhasil mencapai kesepakatan dengan Vinales. Seiring waktu, Pabrikan Jepang itu mampu membuktikan jika keputusannya itu benar lantaran Vinales tampil kompetitif selama tes musim dingin.
Advertisement
Baca Juga
Hasil positif yang didapat Vinales selama pramusim telah menempatkan namanya sebagai kandidat juara dunia MotoGP. Hal itu bisa dilihat dari perjalanan mantan pembalap Suzuki itu saat memasuki kejuaraan di musim ini.
Ketika itu, Vinales tampil mencengangkan. Tiga kemenangan berhasil ia sumbangkan untuk Yamaha.
Kendati demikian, Vinales gagal menjaga momentum dan harus puas kehilangan singgasana sebagai pemuncak klasemen. Suppo menilai pengalaman Vinales sebagai seorang pembalap masih perlu diasah, sebab itu adalah salah satu kunci menuju kesuksesan.
"Dalam kejuaraan seperti ini, dibutuhkan waktu lama untuk bisa belajar dan bangkit kembali setelah terpuruk. Maverick telah kehilangan beberapa poin setelah dua kali terjatuh, ia juga mengalami kesulitan di MotoGP Jerez dan Barcelona. Semua itu akan sulit baginya," jelas Suppo seperti dikutip dari Speedweek, Senin (10/7/2017).
Tekanan Rival
Maka itu, Suppo menyebut, walaupun Vinales mendominasi tes musim dingin, itu bukan berarti gelar juara dunia sudah ada di tangannya. Sebab, selain medan sirkuit yang berbeda-beda, dia juga dipastikan akan mendapat tekanan dari rival-rivalnya.
"Colin Edwards begitu dominan di Tim Gresini selama tes musim dingin. Tapi dia tidak memenangkan perlombaan apapun selama MotoGP berlangsung," katanya. (David Permana) *
Advertisement