Bek MU Terinspirasi Kisah Sukses Atlet Jalan Cepat Ekuador

Di antara deretan atlet asal Ekuador tersebut, bek MU ini paling mengagumi Jefferson, sang peraih medali emas Olimpiade 1996.

oleh Risa Kosasih diperbarui 01 Sep 2017, 21:30 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2017, 21:30 WIB
Valencia
Valencia bangga jadi pemain Ekuador yang bersinar di Liga Inggris. (AFP / NELSON ALMEIDA)

Liputan6.com, Manchester - Wingback Manchester United (MU), Antonio Valencia, baru-baru ini mengungkapkan kekagumannya pada sesama olahragawan asal Ekuador Jefferson Perez. Valencia menganggap atlet jalan cepat itu sebagai insporator dalam memperjuangkan kariernya. 

Valencia merupakan satu dari tiga wakil Ekuador yang merumput di Liga Inggris. Selain dia, masih ada nama lain, Jefferson Montero (Swansea) dan Enner Valencia (Everton).

Di usia yang sudah mencapai 32 tahun, Valencia masih dipercaya memperkuat Ekuador saat bertemu Brasil pada kualifikasi Piala Dunia 2018, Kamis (31/8/2017). Ini jadi caps ke-90 Valencia. Sayang, perayaan ini harus ternoda dengan kekalahan 0-2 Ekuador. Kini skuat berjuluk La Tricolor tersebut masih tertahan di peringkat delapan zona Comnebol.

"Jefferson Perez memberi kami medali emas Olimpiade pertama, Aguinaga (Alex Aguinaga), mewakili negara kami selama 20 tahun di Liga Meksiko," kata Valencia. 

"Agustin Delgado bermain di Liga Primer Inggris, juga Ulises de la Cruz yang bermain di Liga Primer. Ini adalah nama besar bagi kami, yang menandai era khusus dalam olahraga Ekuador," ucap Valencia dalam laman resmi klub.

Di antara deretan atlet asal Ekuador tersebut, eks-pemain Villarreal ini paling mengagumi Jefferson, sang peraih medali ema Olimpiade 1996. Jefferson layak jadi inspirasi setelah menjadi peraih medali emas termuda saat turun di nomor 20 km.

"Jefferson Perez berjuang keras untuk memenangkan medali yang sangat penting bagi Ekuador. Dengan sumber daya yang terbatas, dia berlatih keras dan mampu meraih medali untuk negara kami," ucap Valencia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya