Laporan Keuangan Penyelenggaraan Asian Games Dinilai Positif

Laporan keuangan penyelenggaraan Asian Games 2018 oleh Inasgoc mendapatkan penilaian positif dari BPK. Meski anggaran yang dipakai besar, tapi bisa terserap dan dipakai dengan baik.

oleh Defri Saefullah diperbarui 31 Mei 2019, 09:10 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 09:10 WIB
Erick Thohir
Erick Thohir puas dengan kinerja Inasgoc selama penyelenggaraan Asian Games 2018 (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Laporan keuangan atas penyelenggaraan Asian Games 2018 yang berlangsung 18 Agustus-2 September mendapatkan penilaian positif. Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) yang menjalin kerjasama dengan BPKP,TP4 dan BPK berbuah hasil.

Ketua Inasgoc 2018, Erick Thohir mengapresiasi keberadaan para personel BPKP dan TP4 yang aktif melaksanakan pendampingan di kepanitiaan Asian Games XVIII serta BPK yang telah melakukan pemeriksaan dalam menjalankan pengadaan barang dan jasa dalam pelaksanaan pesta olahraga bangsa Asia yang berlangsung.

Apresiasi Erick Thohir itu didasari atas penilaian dari BPK sendiri terhadap standar akuntansi pengelolaan keuangan di Inasgoc, dimana meskipun penggunaan anggaran Inasgoc yang sangat besar harus dilakukan dalam waktu yang relatif sangat singkat dan dengan sejumlah peraturan yang sangat ketat, namun faktanya laporan yang disampaikan dinilai sangat positif.

Dan seandainyapun ada sejumlah temuan, tidak signifikan dan dengan cepat bisa diselesaikan oleh Inasgoc melalui Tim Lukuidasi yang seluruh pimpinan dan anggotanya juga merupakan personil Inasgoc. Bahkan dengan kedudukan Inasgoc sebagai Satuan Kerja (Satker) Kemenpora, ternyata laporan keuangan Inasgoc lebih baik dibandingkan Satuan Kerja (satker) lain yang ada di Kemenpora.

Belum lagi dengan tingkat penyerapannya, karena meskipun anggarannya paling besar, tapi tingkat penyerapannya paling cepat dan tinggi dengan tingkat akurasi yang kredibel sesuai peraturan. Ini salah satu kelebihan Inasgoc saat mengelola dana penyelenggaraan Asian Games.

"Sejak jauh hari, kami memang meminta pendampingan dan perhatian khusus dari lembaga-lembaga keuangan negara, baik itu BPK, BPKP dan TP4P, agar pengelolaan lebih baik dan sukses administrasi tercapai. Hal itu terbukti, berkat peran para pihak yang terkait. Ada kesalahan, tetapi sangat minor dan tidak signifikan," ujar Erick seperti keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

 

Diapresiasi Kemenpora

Gatot Dewa Broto
Sekretaris Kemenpora, Gatot Dewa Broto, saat berada di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (9/1/2018). Selain menjabat sesmenpora, pria asal Yogyakarta ini juga merupakan vice president II pada Asian Games 2018. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

 

Anggota BPK RI, Achsanul Qosasih pernah menyampaikan bahwa keterlibatan personel BPK memang ditujukan agar memeriksa uang negara yang digunakan untuk menggelar Asian Games 2018. Bahkan, ia pernah memberikan penilaian bahwa pengelolaan keuangan Inasgoc tergolong baik.

Hal senada juga dinyatakan Sesmenpora, Gatot Dewa Broto yang menilai sistem pengelolaan keuangan Asian Games 2018 lalu tergolong positif.

"Untuk penyelenggaraan Asian Games yang berada di bawah Inasgoc [Panitia Penyelenggara Asian Games 2018] sejauh ini memang ada catatan, tapi sangat sedikit dan tidak signifikan serta masih bisa dipenuhi. Saya apresiasi Inasgoc. Bahkan seandainya tidak ada OTT di Kemenpora bulan Desember 2018 lalu, laporan kinerja keuangan Inagoc nyaris memberikan kontribusi signifikan pada predikat WTP," ucap Gatot.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya