Bergabung dengan Juventus, Matthijs De Ligt Jadi Bek Termahal di Dunia

Matthijs de Ligt juga menjadi pemain termahal ketiga yang pernah didatangkan Juventus.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Jul 2019, 18:48 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2019, 18:48 WIB
Bek Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt.
Bek Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt, merupakan satu di antara pemain yang diburu sejumlah klub-klub besar Eropa pada musim panas tahun ini. (AFP/Adrian Dennis)

Liputan6.com, Jakarta Matthijs de Ligt resmi bergabung dengan Juventus. Pemain berusia 19 tahun itu ditebus Juve dari Ajax Amsterdam dengan harga 75 juta euro atau setara dengan sekitar Rp 1,1 Triliun.  

Seperti dilansir France24, Matthijs de Ligt telah menandatangni kontrak selama lima tahun. Juventus dalam pernyataan resminya menyampaikan kalau proses pembayaran akan dicicil selama lima tahun dengan membayar biaya tambahan sebesar 10,5 juta euro atau Rp 164 Miliar. 

Tambahan ini membuat Matthijs De Ligt jadi bek termahal di dunia. De Ligt melewati rekor transfer Virgil Van Dijk (84 juta euro) saat pindah dari Southampton ke Liverpool. De Ligt juga menjadi pemain ketiga termahal di Juventus setelah Cristiano Ronaldo dan Gonzalo Higuain. 

 

Cristiano Ronaldo masih berada di posisi teratas dengan nilai transfer 105 juta euro saat diboyong dari Real Madrid musim lalu. Menyusul di urutan kedua, penyerang Gonzalo Higuain yang ditebus Juventus dari Napoli tiga tahun lalu dengan harga 90 juta euro. 

Selain Juventus, sejumlah klub besar juga sempat mendekati De Ligt. Mulai dari Paris Saint Germain, Barcelona, hingga Manchester United. Bukan hanya tawaran secara finansial yang menggiurkan, pemain kelahiran Leiderdorp itu punya alasan khsusu memilih Juventus. 

 

Kepincut Pertahananan Klub Italia

Matthijs de Ligt
Matthijs de Ligt (Dok Juventus)

Dalam wawancara dengan Ajax TV, De Ligt mengaku sangat mengagumi sistem pertahanan sepak bola Italia. Pemain-pemain idolanya juga kebanyak berasal dari Negeri Pizza itu. 

"Saya bermain di tim usia muda selama 10 tahun dan tiga tahun di tim utama, tapi sayang saya harus melangkah maju saat ini," kata pemain berusia 19 tahun itu kepada Ajax TV.

"Saya selalu tertarik dengan seni bertahan sepak bola Italia. Banyak pemain yang saya idolakan berasal dari Italia: Maldini, Baresi, Nesta, Cannavaro, Scirea, dan banyak lagi."

Nama-nama yang disebutkan de Ligt memang punya reputasi sebagai pemain bertahan andal. Sebagian tumbuh saat sistem Catenaccio masih lekat dengan sepak bola Italia. Meski sudah tak lagi populer, sepak bola Italia masih dikenal dengan ketangguhan pertahanannya.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya