Sumbang 3 Trofi Liga Champions, Navas Diusir Pelan-Pelan Real Madrid

Momen emas Real Madrid tiba ketika Navas berada di bawah mistar. Navas tiba di Santiago Bernabeu dari Levante pada Juli 2014.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2019, 20:30 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 20:30 WIB
Keylor Navas - Real Madrid
Kiper Real Madrid Keylor Navas. (GUENTER SCHIFFMANN / AFP)

Liputan6.com, Madrid - Keylor Navas sudah hengkang dari Real Madrid menuju Paris Saint Germain (PSG). Sebagai gantinya, Real Madrid mendatangkan Alphonse Areola dari klub Prancis tersebut.

Keylor Navas meninggalkan Real Madrid sebagai legenda. Dia akan selalu diingat sebagai salah satu kiper terbaik Los Blancos dalam sejarah tiga gelar Liga Champions beruntun.

Pada deadline day transfer Eropa, 2 September 2019 watku setempat, Navas terbang ke Paris. Dan, gantinya Madrid sudah mendapatkan Alphonse Areola.

Alasan kepergian Navas tak sulit dipahami. Dia merasa masih layak bermain sebagai kiper utama, tidak hanya sebagai pelapis Thibaut Courtois.

Namun, Navas merasa diusir perlahan-lahan oleh Real Madrid. Kiper asal Costa Rica ini pun akhirnya memutuskan untuk pindah klub


Momen Kejayaan

Leganes Vs Real Madrid
Kiper Real Madrid, Keylor Navas, menghalau bola saat melawan Leganes pada laga La Liga di Stadion Municipal Butarque, Senin (15/4). Kedua tim bermain imbang 1-1. (AP/Bernat Armangue)

Menurut Marca, momen emas Madrid beberapa tahun terakhir tiba ketika Navas berada di bawah mistar. Zinedine Zidane akan selalu memahami itu.

Navas tiba di Santiago Bernabeu dari Levante pada Juli 2014. Dia mencuri perhatian usai tampil apik bersama timnas Costa Rica pada Piala Dunia 2014 Brasil.

Kala itu, Madrid mendatangkan Navas sebagai pelapis Iker Casillas, dengan rencana mengejar David De Gea semusim setelahnya.

Uniknya, transfer De Gea gagal karena fax yang terlambat. Casillas pergi dan Keylor dipercaya menjadi kiper nomor 1 Madrid.


Nasib Navas

Begitu mendapatkan nomor punggung 1, Navas langsung membuktikan kualitasnya. Zidane bahkan enggan mengejar Gianluigi Donnarumma atau Kepa Arrizabalaga, dia percaya pada Navas.

Lalu, kedatangan Thibaut Courtois musim lalu mengubah situasi. Memang bukan Zidane yang membeli Courtois, tapi jelas dia tidak bisa mengabaikan kualitas kiper Belgia itu.

Courtois harus bermain sebagai kiper utama. Navas tersingkir perlahan-lahan. Zidane tidak punya pilihan lain, pihak klub memaksa penjualan Navas.

Setelah tiga trofi Liga Champions, empat trofi Club World Cup, tiga trofi UEFA Super Cup, satu trofi La Liga dan Supercopa de Espana, Keylor Navas dilepas begitu saja.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Penulis Richard Andreas, Published 03/09/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya