3 Revolusi yang Dibawa Mikel Arteta untuk Arsenal

Setelah Mikel Arteta ditunjuk sebagai pelatih anyar, Arsenal mulai menunjukkan perubahan yang positif dari pertandingan ke pertandingan lain.

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 31 Jan 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 06:30 WIB
Taklukkan Bournemouth, Arsenal Melaju ke Babak Kelima Piala FA
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kanan) berjabat tangan dengan para pemainnya usai pertandingan melawan Bournemouth pada putaran keempat Piala FA di Stadion Vitalitas di Bournemouth, Inggris (27/1/2020). Arsenal menang tipis 2-1 atas Bournemouth. (AFP Photo/Glyn Kirk)

London - Perlahan tapi pasti performa Arsenal mulai meningkat di bawah asuhan Mikel Arteta. The Gunners tak menunjukkan kemenangan dengan skor mencolok, namun perubahan positif di lapangan bisa dibilang sangat jelas.

Arsenal resmi menunjuk Mikel Arteta sebagai pelatih pada 22 Desember 2019. Pria asal Spanyol itu menggantikan Unai Emery yang dipecat manajemen The Gunners.

Hingga kini, Arteta sudah delapan kali mendampingi Arsenal bertanding. Dari 8 laga tersebut, The Gunners meraih tiga kali kemenangan, empat kali imbang, dan sekali kalah.

Kemenangan yang diraih termasuk saat menghadapi Manchester United. Skuat asuhan Mikel Arteta itu berhasil mengalahkan Setan Merah dengan skor 2-0, Kamis (2/1/2020).

Mungkin terlalui dini mengatakan Mikel Arteta sukses menangani Arsenal. Namun, pada kenyataannya performa The Gunners di lapangan dianggap lebih baik dari era pelatih sebelumnya.

Ada beberapa perubahan yang terlihat sejak Arteta menjadi manajer Arsenal. Apa saja perubahan yang dilakukan Mikel Arteta?

Berikut ini Bola.com merangkumnya dari Sportskeeda, Rabu (29/1/2020), 3 perubahan positif yang dilakukan Mikel Arteta di Arsenal.

 

Menampilkan Permainan Ofensif

Taklukkan Bournemouth, Arsenal Melaju ke Babak Kelima Piala FA
Penyerang Arsenal, Bukayo Saka (tengah) berselebrasi dengan rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang Bournemouth pada pertandingan putaran keempat Piala FA di Stadion Vitalitas di Bournemouth, Inggris (27/1/2020). Arsenal menang tipis 2-1 atas Bournemouth. (AFP Photo/Glyn Kirk)

Perubahan yang paling kentara terletak pada intensitas permainan Arsenal. Sejak Arteta ditunjuk, Arsenal rata-rata menorehkan ball possesion 53,7 persen.

Alasan yang membuat Arsenal sulit mencetak gol musim lalu ialah karena kurangnya suplai dari pemain tengah ke lini depan. Padahal, pemain-pemain seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Alexander Lacazette dan Nicolas Pepe bisa dibilang cukup piawai menerima umpan dan menjadikannya gol.

Selain itu peningkatan dalam rata-rata gol per laga, para pemain mulai banyak menciptakan peluang. Pada pertandingan perdana Arteta, para pemain asuhannya mampu mencatatkan 17 tembakan ke gawang Bournemouth.

Angka tersebut labih baik dari yang dilakukan Unai Emery pada lima pertandingan terakhirnya.

Performa Individu Meningkat

Granit Xhaka - Arsenal
Gelandang Arsenal Granit Xhaka mencoba melewati dua pemain Bournemouth Harry Wilson dan Dominic Solanke dalam lanjutan Liga Inggris di Emirates Stadium, Minggu (6/10/2019). (AP Photo/Leila Coker)

Satu di antara pemain yang paling sering mendapatkan kepercayaan Mikel Arteta ialah Granit Xhaka. Pada awal musim, Xhaka kerap diparkir Unai Emery karena melakukan tindakan yang membuat geram fans Arsenal.

Namun, bersama Arteta, Xhaka justru sering menjadi andalan. Kondisi tersebut tampaknya yang membuat manajemen Arsenal urung melepas Xhaka pada bursa transfer Januari ini.

Pemain lain yang mengalami peningkatan ialah Lucas Torreira yang berhasil disulap Arteta. Saat ditangani Unai Emery, Torreira lebih sering dimainkan sebagai gelandang serang.

Saat ini, Torreira justru menjadi gelandang bertahan terbaik Arsenal di bawah Mikel Arteta. Sementara pemain lain yang performanya melesat ialah David Luiz, Ainsley Maitland-Niles hingga Alexandre Lacazette.

Meski nama terakhir belum menunjukkan lewat gol dalam sepuluh pertandingan terakhir.

Lini Pertahanan Lebih Baik

Chelsea vs Arsenal
Striker Chelsea, Tammy Abraham berebut bola dengan bek Arsenal, David Luiz pada lanjutan pertandingan Liga Inggris di Stamford Bridge, Selasa (21/1/2020). Chelsea gagal memetik hasil maksimal usai ditahan Arsenal dengan skor 2-2. (AP Photo/Matt Dunham)

Banyak yang menganggap pertahanan Arsenal di bawah Mikel Arteta merupakan yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, pemain belakang yang dimainkan Arteta sama seperti yang sering dipasang Unai Emery.

Chemistry para pemain belakang Arsenal mulai terbangun. Hal tersebut dibuktikan dengan rata-rata kebobolan.

Saat ini, hanya 3,5 tembakan pemain lawan yang tepat sasaran di Premier League. Sementara pada era Unai Emery memiliki rata-rata 9.

Kemudian pada era Unai Emery, pemain-pemain seperti Shkodran Mustafi dan Sokratis Papastathopoulos dianggap tidak cukup baik. Di sisi lain, Arteta justru menyulap kedua pemain tersebut menjadi lebih baik dan tidak seburuk yang diperkirakan.

Selain kedua pemain tersebut, David Luiz menjadi pemain belakang yang paling sering diandalkan dalam beberapa pertandingan terakhir.

Sumber: Sportskeeda

Disadur dari Bola.com (Faozan Tri Nugroho/Yus Mei Sawitri, published 30/1/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya