Liputan6.com, Madrid - Real Madrid tidak diragukan lagi menjadi tim yang luar biasa pada musim 2019/2020. Performa Los Blancos musim ini jauh meningkat dibanding sebelumnya. Real Madrid berada di jalur yang positif.
Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid 1-0 pada pekan ke-22 Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Sabtu (1/2/2020). Skuat racikan Zinedine Zidane ini menang 1-0 berkat gol Karim Benzema pada menit ke-56.
Hasil di Derby Madrid hanya satu dari banyak hasil bagus yang didapat Real Madrid di musim 2019/2020. Momen terbaik, sejauh ini, adalah saat meraih juara Supercopa de Espana, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Kini, Real Madrid memainkan 21 laga tanpa menjalani kekalahan. Lantas, apa yang menjadi faktor kunci di balik performa super Real Madrid di bawah kendali Zinedine Zidane?
Â
Â
Saksikan video pilihan berikut ini
Konsistensi
Real Madrid memulai musim 2019/2020 dengan performa tidak meyakinkan. Para pemain baru yang dibawa sang pelatih, Zinedine Zidane, belum menyatu dengan tim. Real Madrid baru tampil konsisten dan solid sejak Oktober 2019.
Sejak Oktober, Real Madrid belum pernah merasakan kekalahan. Lawan yang dihadapi bukan tim kecil, ada PSG, Barcelona, Valencia, dan Atletico Madrid. Tetapi, Real Madrid tampil konsisten dan menjalani 21 laga tanpa kalah.
Real Madrid memenangkan 16 laga dan lima laga lainnya imbang.
Di La Liga, Real Madrid meraih 33 poin dari 39 poin maksimal yang bisa diraih. Hasilnya, kini Real Madrid kini berada di puncak klasemen La Liga dengan 49 poin, unggul tiga poin dari Barcelona.
Â
Â
Advertisement
Pertahanan yang Kuat
Pertahanan adalah kunci utama Real Madrid pada musim 2019/2020. Butuh bukti? Hingga pekan ke-22 La Liga, Real Madrid menjadi tim dengan kebobolan paling sedikit dibanding klub lain. Real Madrid baru kebobolan 13 gol.
Pertahanan Real Madrid sempat menuai banyak kritik pada sesi pramusim. Kekalahan dengan skor 3-7 atas Atletico Madrid menjadi pangkal masalahnya. Namun, ketika musim 2019/2020, pertahanan Real Madrid mampu tampil solid.
Bukan hanya membuat gawang sendiri aman dari gempuran lawan, pemain bertahan Real Madrid juga bisa mencetak gol. Sergio Ramos, Nacho Fernandez, hingga Raphael Varane pernah menjadi penentu kemenangan Real Madrid.
Â
Â
Tim Sebagai Fondasi
Real Madrid pernah meraih sukses besar, tiga kali juara Liga Champions beruntun. Saat itu, Real Madrid punya pemain super pada diri Cristiano Ronaldo. Pemain asal Portugal itu punya kontribusi yang sangat vital bagi klub.
Saat Ronaldo pindah ke Juventus, Real Madrid pun limbung pada musim 2018/2019 lalu. Tidak ada gelar yang diraih. Real Madrid berada pada periode yang buruk.
Namun, pada musim 2019/2020, Real Madrid bangkit tanpa pemain super. Tidak ada Cristiano Ronaldo. Eden Hazard pun tidak tampil dominan, bahkan bisa dibilang tampil di bawah harapan. Dia juga mengalami cedera untuk waktu yang lama.
Real Madrid menjelma sebagai tim super tanpa individu yang super. Real Madrid dibangun dengan fondasi kolektivitas tim. Para pemain punya peran sama besarnya dan bisa menjadi figur utama pada sebuah laga.
Â
Advertisement
Pelatih yang Sempurna
Tiga faktor di atas tidak mungkin dicapai Real Madrid pada Zinedine Zidane sebagai pelatih. Pria asal Prancis itu mampu membangun ulang Real Madrid usai porak-poranda pada musim 2018/2019 lalu.
Zinedine Zidane mampu membuat semua pemain merasa penting di Real Madrid. Toni Kroos kembali pada performa terbaiknya. Begitu juga Thibaut Courtois dan Isco yang mendapat kritik tajam pada musim 2018/2019 yang lalu.
Zinedine Zidane juga mengangkat figur baru seperti Fede Valverde sebagai pemain penting. Pemain muda seperti Vinicius Junior dan Rodrygo juga tetap mendapat tempat di tim racikan Zinedine Zidane sesuai dengan porsinya.
Sumber: Marca
Disadur dari Bola.net (Penulis Asad Arifin, Published 03/02/2020)