Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepenuhnya mendukung penundaan Olimpiade Tokyo 2020 yang disepakati antara Jepang dan panel Olimpiade internasional.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah Jepang pada Rabu 25 Maret mengutip pernyataan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam panggilan telepon dengan Trump.
"Presiden Trump berulang kali mengatakan penundaan itu adalah keputusan yang sangat bagus dan bijaksana," kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Akihiro Nishimura dalam jumpa pers, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (25/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
"Ada komentar bahwa Trump mendukung sikap Perdana Menteri Abe 100 persen."
Pada Selasa kemarin, ada pernyataan bahwa Olimpiade Tokyo ditunda hingga 2021, untuk pertama kalinya dalam sejarah modern di 124 tahun penyelenggaraannya. Dan itu semua dikarenakan oleh pandemi Corona COVID-19.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020 selama sekitar satu tahun, karena pandemi Virus Corona COVID-19. Keputusan itu merupakan persetujuan bersama Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.
"Saya mengkonfirmasi dengan Presiden Bach bahwa tidak akan ada pembatalan," kata Abe seperti dilansir Kyodonews, Selasa kemarin.
"Kami sepakat untuk mengadakan Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade paling lambat pada musim panas 2021."
Abe mengatakan, Bach setuju dengannya "100 persen" ketika mengusulkan "penundaan sekitar satu tahun". Keputusan itu dibuat untuk memastikan atlet dapat bersaing dalam kondisi terbaik mereka dan penonton dapat menikmati permainan yang aman.
"Saya setuju dengan Presiden Bach untuk berkoordinasi erat menuju penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo secara lengkap untuk menunjukkan bahwa umat manusia telah mengatasi Virus Corona baru," ungkap Abe.
Â
Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
Sejak kelahiran Olimpiade modern pada 1896, pertandingan tidak pernah ditunda sebelumnya, meskipun pernah dibatalkan pada 1916, 1940, dan 1944 karena perang.
Penundaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan menjadi pukulan besar bagi tuan rumah Jepang dan dipastikan memiliki dampak ekonomi, politik, dan sosial. Ini juga akan menimbulkan tantangan logistik yang cukup besar bagi penyelenggara Olimpiade.
Panitia penyelenggara Tokyo mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk pertandingan itu adalah 1,35 triliun yen, tetapi pengeluaran aktual terkait dengan ekstravaganza olahraga diperkirakan jauh lebih besar, sebanyak 3 triliun yen, menurut perkiraan Dewan Audit negara itu.
Advertisement