Jakarta - CEO Dorna Carmelo Ezpeleta selaku penyelenggara MotoGPÂ mulai pesimistis. Dia menyatakan keraguan bisa menggelar musim 2020 karena pandemi virus Corona.
"Saya pikir bahwa sampai kita memiliki vaksin untuk menghentikan penyebaran virus Corona, akan sangat sulit atau tidak mungkin untuk menggelar lomba MotoGP atau acara besar lainnya," kata Ezpeleta saat diwawancara Speedweek.com
Baca Juga
Faktanya, penundaan demi penundaan lomba MotoGP 2020 memang terus berlangsung. Terbaru putaran di Sirkuit Mugello, Italia dan Sirkuit Katalunya, Barcelona telah ditunda.
Advertisement
Ditambah penyebaran virus Corona masih sangat masif dan seperti kata Ezpeleta, vaksin untuk COVID-19 juga belum ditemukan sampai dengan saat ini.
Lantas bagaimana jika MotoGP 2020 benar-benar tidak ada? Bola.com mengumpulkan lima teka-teki menarik yang muncul jika musim ini urung berlangsung lantaran virus Corona.
1. Bursa Perpindahan Pembalap?
MotoGP 2020 jadi musim yang menarik lantaran hampir semua pembalap tidak memiliki kontrak untuk musim 2021 dan kursi di tim pabrikan tidak bertuan. Andai musim ini memang tidak digelar, sangat menarik ditunggu bagaimana situasi bursa perpindahan pembalap musim 2021.
Karena kini baru ada empat pembalap yang sudah mengantongi kontrak di MootoGP 2021. Keempatnya adalah Maverick Vinales-Fabio Quartararo (Monster Yamaha), Marc Marquez (Repsol Honda) dan Tito Rabat (Avintia Ducati).
Solusi paling mungkin adalah melanjutkan kontrak di musim 2020 ke tahun 2021. Artinya bursa perpindahan pembalap baru akan ramai untuk MotoGP 2022. Jika opsi ini terealisasi, maka Quartararo akan kembali memperkuat Petronas Yamaha dan Valentino Rossi juga balik ke tim pabrikan Yamaha.
Advertisement
2. Valentino Rossi Pensiun atau Tidak?
Teka-teki paling menarik. Karena awalnya semua fans dan pecinta MotoGP akan mengetahui masa depan Rossi di MotoGP pada beberapa putaran awal musim ini.
Andai musim 2020 tidak berlangsung akibat virus Corona, maka Rossi harus menunggu sampai 2021 untuk memastikan apakah lanjut berkarier atau pensiun. Masalahnya apakah Rossi bersedia tampil musim depan?
Jika memang tampil, apakah itu bakal jadi momen terakhir dalam kariernya. Maklum jika bertahan sampai MotoGP 2022, maka usianya saat itu sudah 43 tahun. Sangat menarik untuk ditunggu.
3. Tim Tidak Dapat Pemasukan, Dorna Tekor?
Jumat (3/4/2020) lalu Dorna sebagai penyelenggara MotoGP memberikan bantuan finansial untuk semua tim independen.
Menurut media terkemuka Spanyol, AS, Dorna mengeluarkan 4,5 juta euro (sekitar Rp 79,6 miliar) untuk memastikan tim independen bisa tetap sehat secara finansial meski MotoGP 2020 masih belum berlangsung karena pandemi virus corona selama April, Mei dan Juni.
Pertanyaannya jika MotoGP 2020 urung berlangsung, apakah Dorna akan terus memberikan bantuan kepada tim independen.
Jika ya, maka mereka akan tekor karena harus keluar uang triliunan euro. Sedangkan Dorna sendiri tidak memiliki pemasukan karena lomba MotoGP 2020 tidak ada.
Advertisement
4. Motor 2020 untuk 2021?
Semua tim pabrikan telah membuat motor untuk MotoGP 2020. Motor ini baru digunakan pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia dan Sirkuit Losail, Qatar.
Jika musim ini urung digelar, maka hampir mustahil semua tim meriset motor baru untuk MotoGP 2021. Opsi paling memungkinkan adan tentunya bershabat finansial adalah menggunakan motor musim 2020 di tahun depan.
Toh, seri 1 MotoGP 2020 bahkan belum berlangsung. Yang berarti peta persaingan setiap motor tim pabrikan belum diketahui.
5. Bagaimana MotoGP Indonesia di Mandalika?
Dorna sudah menggaransi MotoGP Indonesia mendapat slot untuk menggelar Kejuaraan Dunia Balap Motor pada musim 2021. Kini Sirkuit Mandalika, Lombok, juga sedang terus dibangun meski terganggu pandemi virus corona.
Masalahnya andai Sirkuit Mandalika selesai cepat waktu, apakah MotoGP Indonesia serta merta langsung masuk kalender di tahun 2021.
Karena yang pasti, Dorna akan menjamin terlebih dahulu lomba yang memiliki kontrak musim ini untuk menggelar MotoGP 2021. Jika Indonesia masuk, maka total putaran bakal semakin bertambah.
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hendry Wibowo/Editor: Hendry Wibowo, published 8/4/2020)
Advertisement