5 Tanda Tanya Besar MotoGP 2021 Jika Musim 2020 Tidak Bisa Digelar

Salah satunya mengenai Indonesia yang menjadi tuan rumah MotoGP pada musim 2021.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 08 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 13:00 WIB
Juara Dunia MotoGP, Moto2, dan Moto3 Tahun 2019
Pembalap MotoGP Marc Marquez (kiri) bersama pembalap Moto2 Alex Marquez (tengah) dan pembalap Moto3 Lorenzo Dalla Porta (kanan) berswafoto di depan Valencia Motorcycle Grand Prix, Spanyol, Minggu (17/11/2019). Ketiganya sukses merebut gelar juara dunia tahun 2019. (AP Photo/Alberto Saiz)

Jakarta - CEO Dorna Carmelo Ezpeleta selaku penyelenggara MotoGP mulai pesimistis. Dia menyatakan keraguan bisa menggelar musim 2020 karena pandemi virus Corona.

"Saya pikir bahwa sampai kita memiliki vaksin untuk menghentikan penyebaran virus Corona, akan sangat sulit atau tidak mungkin untuk menggelar lomba MotoGP atau acara besar lainnya," kata Ezpeleta saat diwawancara Speedweek.com

Faktanya, penundaan demi penundaan lomba MotoGP 2020 memang terus berlangsung. Terbaru putaran di Sirkuit Mugello, Italia dan Sirkuit Katalunya, Barcelona telah ditunda.

Ditambah penyebaran virus Corona masih sangat masif dan seperti kata Ezpeleta, vaksin untuk COVID-19 juga belum ditemukan sampai dengan saat ini.

Lantas bagaimana jika MotoGP 2020 benar-benar tidak ada? Bola.com mengumpulkan lima teka-teki menarik yang muncul jika musim ini urung berlangsung lantaran virus Corona.

1. Bursa Perpindahan Pembalap?

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo.
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, berhasil meraih status rookie terbaik MotoGP 2019 setelah finis kedua di MotoGP Jepang yang berlangsung di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (20/10/2019). (AFP/Toshifumi Kitamura)

MotoGP 2020 jadi musim yang menarik lantaran hampir semua pembalap tidak memiliki kontrak untuk musim 2021 dan kursi di tim pabrikan tidak bertuan. Andai musim ini memang tidak digelar, sangat menarik ditunggu bagaimana situasi bursa perpindahan pembalap musim 2021.

Karena kini baru ada empat pembalap yang sudah mengantongi kontrak di MootoGP 2021. Keempatnya adalah Maverick Vinales-Fabio Quartararo (Monster Yamaha), Marc Marquez (Repsol Honda) dan Tito Rabat (Avintia Ducati).

Solusi paling mungkin adalah melanjutkan kontrak di musim 2020 ke tahun 2021. Artinya bursa perpindahan pembalap baru akan ramai untuk MotoGP 2022. Jika opsi ini terealisasi, maka Quartararo akan kembali memperkuat Petronas Yamaha dan Valentino Rossi juga balik ke tim pabrikan Yamaha.

2. Valentino Rossi Pensiun atau Tidak?

Valentino Rossi
Aksi pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, pada MotoGP Inggris 2019, di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019). (AFP/Adrian Dennis)

Teka-teki paling menarik. Karena awalnya semua fans dan pecinta MotoGP akan mengetahui masa depan Rossi di MotoGP pada beberapa putaran awal musim ini.

Andai musim 2020 tidak berlangsung akibat virus Corona, maka Rossi harus menunggu sampai 2021 untuk memastikan apakah lanjut berkarier atau pensiun. Masalahnya apakah Rossi bersedia tampil musim depan?

Jika memang tampil, apakah itu bakal jadi momen terakhir dalam kariernya. Maklum jika bertahan sampai MotoGP 2022, maka usianya saat itu sudah 43 tahun. Sangat menarik untuk ditunggu.

3. Tim Tidak Dapat Pemasukan, Dorna Tekor?

Wawancara: Komentar Dorna setelah Bertemu Rossi-Marquez-Lorenzo
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, telah menggelar pertemuan dengan Rossi, Marquez, dan Lorenzo. Beginilah hasil pertemuan mereka.

Jumat (3/4/2020) lalu Dorna sebagai penyelenggara MotoGP memberikan bantuan finansial untuk semua tim independen.

Menurut media terkemuka Spanyol, AS, Dorna mengeluarkan 4,5 juta euro (sekitar Rp 79,6 miliar) untuk memastikan tim independen bisa tetap sehat secara finansial meski MotoGP 2020 masih belum berlangsung karena pandemi virus corona selama April, Mei dan Juni.

Pertanyaannya jika MotoGP 2020 urung berlangsung, apakah Dorna akan terus memberikan bantuan kepada tim independen.

Jika ya, maka mereka akan tekor karena harus keluar uang triliunan euro. Sedangkan Dorna sendiri tidak memiliki pemasukan karena lomba MotoGP 2020 tidak ada.

4. Motor 2020 untuk 2021?

Sirkuit Sachsenring
CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, mengonfirmasi Sirkuit Sachsenring bakal tetap menggelar MotoGP Jerman 2019. (AFP/Robert Michael)

Semua tim pabrikan telah membuat motor untuk MotoGP 2020. Motor ini baru digunakan pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia dan Sirkuit Losail, Qatar.

Jika musim ini urung digelar, maka hampir mustahil semua tim meriset motor baru untuk MotoGP 2021. Opsi paling memungkinkan adan tentunya bershabat finansial adalah menggunakan motor musim 2020 di tahun depan.

Toh, seri 1 MotoGP 2020 bahkan belum berlangsung. Yang berarti peta persaingan setiap motor tim pabrikan belum diketahui.

5. Bagaimana MotoGP Indonesia di Mandalika?

Proyek Sirkuit Mandalika Lombok
Proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan MotoGP di Mandalika, selatan Lombok, 23 Februari 2019. Lokasi MotoGP di Lombok diharapkan dapat menghidupkan kembali ekonomi pulau itu yang sempat dilanda gempa. (ARSYAD ALI/AFP)

Dorna sudah menggaransi MotoGP Indonesia mendapat slot untuk menggelar Kejuaraan Dunia Balap Motor pada musim 2021. Kini Sirkuit Mandalika, Lombok, juga sedang terus dibangun meski terganggu pandemi virus corona.

Masalahnya andai Sirkuit Mandalika selesai cepat waktu, apakah MotoGP Indonesia serta merta langsung masuk kalender di tahun 2021.

Karena yang pasti, Dorna akan menjamin terlebih dahulu lomba yang memiliki kontrak musim ini untuk menggelar MotoGP 2021. Jika Indonesia masuk, maka total putaran bakal semakin bertambah.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hendry Wibowo/Editor: Hendry Wibowo, published 8/4/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya