Liputan6.com, Jakarta Giovanni Rezza, dokter spesialis penyakit infeksi ternama di Italia menentang rencana Serie A dilanjutkan pada bulan depan. Menurut Rezza, agenda tersebut terlalu beresiko untuk dijalankan.
Pandemi virus Corona penyebab Covid-19 telah memaksa liga-liga domestik maupun internasional di berbagai negara dihentikan sementara. Langkah yang sama juga diambil otoriritas sepak bola Italia dengan menghentikan seluruh kompetisi, termasuk liga paling elite, Serie A sejak 9 Maret lalu.
Namun di tengah panemi yang belum berakhir, sejumlah media lokal melaporkan bila kompetisi Serie A bakal dilanjutkan bulan depan dan para pemain akan kembali berlatih mulai 4 Mei. Rezza yang juga menjabat sebagai kepala bidang penyakit infeksi di Institut Kesehatan Nasional Italia, menentangnya.Â
Advertisement
"Jika saya harus memberikan nasihat teknis, sejujurnya ini tidak akan menguntungkan. Karena itu, tentu saja para politisi yang akan memutuskan," kata Rezza, Senin (13/4/2020) waktu setempat.Â
"Ada yang usul agar para pemain diawasi lebih ketat dengan cara melakukan pengujuan setiap beberapa hari. Tapi bagi saya, teori ini agaknya terlalu muluk-muluk dan sekarang sudah hampir Mei."
"Sudah jelas bahwa politik akan memutuskan. Tetapi ini adalah olahraga yang melibatkan kontak dan kontak itu dapat menyiratkan risiko penularan tertentu," beber Rezza menambahkan.
Â
Â
Lockdown hingga 3 Mei
Italia seperti diketahui merupakan salah satu negara yang paling parah terpapar virus Corona Covid-19. Dalam laporan terbaru John Hopkins University disebutkan, kalau jumlah kasus di Negeri Pizza hingga saat ini sudah mencapai 159.516 orang di mana 20 ribu lebih nyawa melayang.
Untuk menekan penularan Covid-19, pemerintah Italia telah menerapkan aturan lockdown sejak 9 Maret lalu. Warga diminta untuk berada di rumah dan hanya boleh ke luar untuk kebutuhan mendesak saja. Kebijakan lockdown ini juga telah diperpanjang hingga 3 Mei mendatang.
Meski demikian, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC)Â mulai bersiap untuk menggelar liga kembali. FIGC bajkan akan menggelar pertemuaan Rabu ini untuk membahas protokol kesehatan saat latihan pemain.
"Kami akan mulai lagi, saya harap, di awal Mei dengan tes untuk memastikan para pemain negatif dan latihan bisa segera dijalankan," ujar Presiden FIGC, Gabriele Gravina kepada Sky Sport.
Â
Advertisement
Pro dan Kontra
Pernyataan Rezza telah memicu reaksi dari sejumlah klub. Presiden Torino, Urbano Cairo bahkan menentang rencana FIGC menggelar Serie A. Menurutnya langkah itu sama sekali tidak masuk akal.
Sebaliknya Lazio yang sangat berambisi merebut gelar scudetto musim ini, justru mengecam pernyataan Rezza. Lewat juru bicaranya, Lazio mendesak pemerintah segera menangani pandemi itu.
"Daripada mengkhawatirkan mengenai hal ini (kemenangan Lazio di Liga), akan jauh lebih berguna bila mereka segera menemukan cara mengalahkan virus ini," kata Arturo Diaconale, jubir Lazio.Â
"Bahwa daripada berargumen yang tidak perlu tentang sepak bola, dia sebaiknya mendedikasikan seluruh energinya untuk meneliti penyembuhan atau vaksin yang dapat menghentikan penularan."