Cerita Kapten MU Bikin Tekel Horor ke Ayah Erling Haaland

Pada 21 April 2001, MU menjamu tim yang baru saja promosi ke Liga Inggris, Manchester City di Old Trafford.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Apr 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2020, 17:45 WIB
Roy Keane
Roy Keane seusai menekel pemain Manchester City, Alf-Inge Haaland, dalam Manchester Derby di Old Trafford pada April 2001. (AFP/ Andrew Yates)

Liputan6.com, Manchester - Tepat hari ini, 19 tahun lalu, mantan kapten Manchester United (MU), Roy Keane melakukan tekel horor kepada Alf Inge Haaland, yang merupakan ayah kandung dari striker Borussia Dortmund, Erling Haaland.

Pada 21 April 2001, MU menjamu tim yang baru saja promosi ke Liga Inggris, Manchester City di Old Trafford. Pertandingan ini sudah tidak ada artinya untuk Setan Merah, sebutan MU, karena sudah mengunci gelar juara Liga Inggris.

Namun, pertandingan derby tetap saja panas. Terlebih, Manchester City kala itu butuh poin untuk memastikan langkah mereka di musim depan tidak terdegradasi. Hasil pertandingannya pun berkahir imbang 1-1.

Bukan hasilnya yang bakal diingat sepanjang masa, melainkan sebuah insiden mengerikan di menit ke-85. Pada menit itu, Roy Keane, yang menjabat sebagai kapten MU, mendapat kartu merah oleh wasit yang memimpin pertandingan, David Elleray.

Eks gelandang MU asal Irlandia itu melakukan tekel brutal kepada Alf Inge Haaland, pemain Manchester City. Kaki kanan Haaland diterjang dengan keras oleh Roy Keane. Tekel itu mengakhiri karier Alf Inge Haaland di dunia sepak bola untuk selamanya.

Ketika mendapat kartu merah, Keane tidak melayangkan protes kepada wasit. Kapten MU yang kini berusia 48 tahun itu mendapat hukuman berat. Dia mendapat hukuman larangan bertanding sebanyak tiga laga dan denda 5 ribu paun. Hukuman kemudian bertambah menjadi larangan main sebanyak lima pertandingan dan denda senilai 150 ribu paun.

 

 

Balas Dendam

Roy Keane
Selain itu, Keane juga pernah melakukan tekel brutal yang membuat pemain Manchester City, Alf-Inge Haaland, mengalami patah kaki. (AFP/Robin Parker)

Keane, dalam buku biografinya pada 2002, mengungkapkan aksi tekel brutal tersebut. Dia memang sudah mengincar Alf Inge Haaland untuk melakukan aksi balas denda. Keande dendam kepada ayah Erling Haaland itu sejak kejadian di Elland Road pada musim 1997/98.

Pada musim tersebut, Alf Inge Haaland masih menjadi pemain Leeds United. Dalam pertandingan MU vs Leeds United, Keane mencoba untuk mengganggu Alf dengan cara mengaitkan kakinya untuk menahan laju larinya. Naas, upaya tersebut justru membuat Keane merusak ligamen lututnya.

Alf yang marah menghampiri Keane dan mengeluarkan umpatan karena menganggap mantan pemain Nottingham Forest tersebut pura-pura cedera untuk menghindari hukuman karena tekelnya kepada Alf. Keane sendiri merasa tidak berpura-pura karena dia memang mengakhiri musim lebih cepat akibat insiden tersebut.

"Saya sudah menunggu sejak lama. Saya hantam dirinya keras-keras dan saya berkata ‘rasakan itu, bajingan’ dan jangan coba ejek saya kalau diri saya tidak cedera. Saya tidak menunggu wasit mengeluarkan kartu merah. Saya langsung berbalik dan berjalan ke ruang ganti," kata Keane.

 

Tidak Direncanakan

Kendati berniat balas dendam, Keane mengatakan, dirinya tidak merancang rencana untuk mencederai Alf Inge Haaland. Keane menyebut tekel horor itu murni bagian dari sepak bola.

"Tidak ada rencana. Saya bermain tiga sampai empat kali melawan Haaland di Leeds dan mengalami cedera parah pada 1997 dan kejadian saya menendang dia terjadi pada 2001 ketika ia sudah di City. Jika saya adalah orang gila yang ingin balas dendam, kenapa saya harus menunggu sampai empat tahun untuk mencederainya?" ucap Keane dalam pengakuannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya