Klasemen Akhir Ligue 1 Prancis, Klub Kecil Ini Menolak Degradasi

Dalam keputusannya, LFP menobatkan Paris Saint-Germain (PSG), yang berada di puncak klasemen dengan 68 poin, menjadi juara Ligue 1 musim ini.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 02 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 09:00 WIB
Logo Ligue 1
Spanduk bergambar logo Ligue-1, dibentangkan di Stadion La Mosson, Montpellier, sebelum pertandingan Ligue-1 antara Montpellier dan Angers, pada 8 Agustus 2015. (AFP PHOTO / PASCAL GUYOT)

Liputan6.com, Paris - Ligue 1 2019/20 terpaksa dihentikan Liga Profesional Prancis (LFP) akibat virus corona covid-19. Pemerintah Prancis pun telah memberikan larangan untuk menggelar event olahraga hingga September 2020.

Dalam keputusannya, LFP menobatkan Paris Saint-Germain (PSG), yang berada di puncak klasemen dengan 68 poin, menjadi juara Ligue 1 musim ini. Keputusan tersebut membuat tiga tim terbawah, Nimes, Amiens, dan Toulouse degradasi ke Ligue 2.

Amiens tentunya tidak menerima keputusan tersebut. Hanya tertinggal tujuh poin dari peringkat 17, Saint-Etienne, Amiens merasa bisa mengejar dan tidak pantas turun kasta. Mereka menganggap keputusan LFP tidak adil.

"Keputusan ini begitu kejam untuk klub kami, seluruh pemain, pelatih, staf, pegawai, dan terutama suporter," ujar pernyataan resmi Amiens di Sportskeeda.

"Sambil menunggu keputusan resmi dari hasil pertemuan petinggi klub, Amiens berhak untuk menentang keputusan terkait Ligue 1 musim ini demi kepentingan olahraga, khususnya di masa-masa sulit seperti sekarang. Seharusnya pemegang keputusan tidak perlu mengumumkan adanya degradasi."

 

Banyak Diprotes

Lyon Vs Juventus
Para pemain Lyon merayakan gol yang dicetak oleh Lucas Tousart ke gawang Juventus pada laga Liga Champions di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Kamis (27/2/2020). Lyon menang 1-0 atas Juventus. (AP/Laurent Cipriani)

Keputusan LFP juga mendapat protes keras dari klub lain. Lyon misalnya. Mereka yang berada di posisi ketujuh tentunya tidak bisa tampil di Liga Champions atau Liga Europa musim depan.

"Pemerintah sebenarnya tidak dalam posisi memaksa agar Ligue dan Ligue 2 segera dihentikan. Menteri Olahraga Roxana Maracienanu sebelumnya bahkan menyebut liga bisa saja dimainkan pada Agustus jika kondisi kesehatan memungkinkan," tulis Lyon.

"Olympique Lyon sudah memberikan solusi kepada liga hari Selasa kemarin, sehingga kompetisi bisa diselesaikan secara adil untuk persaingan yang lebih sehat dan sesuai dengan keinginan UEFA terkait objektivitas, transparansi, dan tanpa diskriminasi."

Klasemen Akhir Ligue 1

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya