Jelang Tottenham Hotspur vs MU, Ini 4 Pernyataan Kontroversi Jose Mourinho

Begitu banyak bumbu persaingan pada laga bertajuk big match antara Tottenham Hotspur vs Manchester United, salah satunya Jose Mourinho.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 19 Jun 2020, 21:40 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2020, 21:40 WIB
Manchester United, Ajax Amsterdam, Piala Europa
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, diangkat pemain usai menjuarai Piala Europa dengan mengalahkan Ajax Amsterdam pada final Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, Rabu (24/05/2017). Manchester United menang 2-0. (EPA/Peter Powell)

Jakarta Premier League 2019-20 kembali lagi setelah sempat hiatus akibat pandemi virus corona. Pada Sabtu (20/6/2020) dini hari WIB, pecinta kasta tertinggi kompetisi sepak bola Inggris ini akan disajikan laga seru.

Adalah pertandingan Tottenham Hotspur versus Manchester United. Begitu banyak bumbu persaingan pada laga bertajuk big match ini.

Salah satunya tentu pertemuan pelatih Hotspur, Jose Mourinho melawan Manchester United, tim yang pernah ia latih periode 2016-2018.

Kebetulan setelah dipecat Manchester United pada tahun 18 Desember 2018, hampir satu tahun berikutnya, tepatnya 20 November 2019, Jose Mourinho menerima pekerjaan sebagai pelatih Hotspur.

Mourinho sendiri dikenal bukan hanya sebagai pelatih yang hebat, tapi juga beragam sikap dan pernyataan yang kerap mengundang kontroversi.

Bola.com pun mengajak pembaca untuk mengenang lagi 4 pernyataan kontroversi Jose Mourinho sebagai pelatih jelang pertemu Tottenham Hotspur versus Manchester United.

1. Tuduhan Palsu

Chelsea Vs Manchester United
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, saat melawan Chelsea pada laga Premier League di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (20/10/2018). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AP/Matt Dunham)

Emosi Jose Mourinho sempat memuncak saat tim asuhannya, Chelsea dikalahkan secara kontroversial dari Barcelona di Liga Champions 2006.

Mourinho kala itu menuduh pelatih Barcelona Frank Rijkaard bertemu wasit Anders Frisk pada babak pertama sebelum Didier Drogba dikeluarkan dari lapangan di babak kedua.

"Ketika saya melihat Frank Rijkaard memasuki ruang ganti wasit, saya tidak percaya. Ketika Didier Drogba diusir, saya tidak terkejut," kata Mourinho kala itu.

Pernyataan Mourinho sendiri keliru dan berimbas mendapat denda 8.800 paun plus larangan mendampingi anak asuhnya bermain sebanyak dua pertandingan.

2. Meledek Arsene Wenger

Jose Mourinho - Arsene Wenger
Seorang ofisial pertandingan (tengah) harus memisahkan manajer Arsenal Arsene Wenger (kiri) dan Jose Mourinho (kanan) yang terlibat friksi pada 2014. (AFP/Adrian Dennis)

Jose Mourinho dikenal memiliki hubungan buruk dengan beberapa pelatih, salah satunya Arsene Wenger. Pada tahun 2014, Mourinho meledek Wenger sebagai spesialis kegagalan saat yang bersangkutan melatih Arsenal.

Kemudian ia juga menyebut Wenger sebagai tukang intip lantaran sering mengkritik kinerja Chelsea asuhan Mourinho.

"Saya pikir dia adalah salah satu dari orang-orang yang suka intip. Dia suka menonton orang lain," ujar Mourinho pada tahun 2005.

"Ada beberapa orang yang, ketika mereka di rumah, memiliki teleskop besar untuk melihat apa yang terjadi di keluarga lain. Dia berbicara, berbicara, berbicara tentang Chelsea," tambahnya kala itu.

3. Mencolok Mata Tito Vilanova

img_mou-230811.jpg
Insiden cungkil mata yang dilakukan pelatih Real Madrid Jose Mourinho (kiri) terhadap asisten pelatih Barcelona Tito Vilanova di leg kedua Piala Super Spanyol di Nou Camp, 17 Agustus 2011.

Mungkin momen paling kontroversial Mourinho terjadi ketika pelatih asal Portugal itu di Spanyol dan berstatus pelatih Real Madrid.

Setelah pertandingan Piala Super Spanyol pada tahun 2011, ia mencolok mata asisten manajer Barcelona saat itu Tito Vilanova.

Usai kejadian itu, ia berkata santai: "Saya sopan dan bertingkah layaknya pria dan tidak terjatuh pada sentuhan pertama. Saya tidak tahu siapa Vilanova."

4. Ricardo Carvalho Harus Mengikuti Tes IQ

ricardo-carvalho-and-mourinho-130602c.jp
Ricardo Carvalho bersama Jose Mourinho. (Istimewa)

Jose Mourinho juga pernah mengkritik keras pemainnya sendiri, Ricardo Carvalho. Awalnya, Carvalho mempertanyakan keputusan sang pelatih lantaran tidak dimainkan.

"Ricardo Carvalho tampaknya memiliki masalah dalam memahami berbagai hal, mungkin dia harus menjalani tes IQ, atau pergi ke rumah sakit jiwa atau semacamnya," kata Mourinho.

Sumber: Dailystar

Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Hendry Wibowo, published 19/6/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya