Liputan6.com, Jakarta - Pele menyusun daftar pesepak bola terbaik yang masih hidup atas permintaan FIFA pada 2004. Pilihan juara Piala Dunia tiga kali tersebut memancing kontroversi.
Rekan setim Pele saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1970, Gerson, bereaksi marah dengan merobek kertas berisi daftar FIFA 100 dalam siaran langsung televisi.
Baca Juga
Prediksi Timnas Indonesia vs Arab Saudi 19 November 2024 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pesan UAH ke Pecinta Sepak Bola: Tahajud Malam Ini belum Tentu Bisa Dilakukan Besok
Sederet Pemain Andalan Timnas Indonesia Tampil Buruk saat Laga Melawan Jepang, Gol Bunuh Diri hingga Blunder yang Berujung Gol bagi Lawan
Gerson berpandangan dirinya dan beberapa nama lain layak masuk. "Saya menghormati opini Pele, tapi tidak setuju. Di luar Platini, Zidane, dan Just Fontaine, saya kalah dari 11 pemain Prancis lain? Ini lelucon," tegasnya.
Advertisement
Marco van Basten juga kecewa. Membantu Belanda merebut satu-satunya gelar internasional pada Piala Eropa 1988, Van Basten tidak masuk pertimbangan Pele. Dia 'kalah' bersaing dari Patrick Kluivert, Ruud van Nistelrooy, atau Edgar Davids.
Namun, ada anomali lain dalam FIFA 100 pilihan Pele, yakni hadirnya dua pemain putri Michelle Akers dan Mia Hamm asal Amerika Serikat.
Hingga kini AS bukanlah kekuatan besar dalam sepak bola putra. Meski mencapai semifinal Piala Dunia 1930 dan mengalahkan Inggris di Piala Dunia 1950, AS tidak memiliki individu yang menarik perhatian. Begitu pula di balik capaian tim saat lolos empat edisi Piala Dunia beruntun sebelum daftar FIFA 100 dibuat.
Terlepas apa alasan di balik motivasi memilih pemain dari AS, Pele akhirnya berpaling ke sektor putri. Di nomor itu Negeri Paman Sam memang tidak ada tandingannya. Kehadiran Akers dan Hamm pun tidak dipertanyakan.
Saksikan Video Berikut Ini
Tampil saat Cedera
Mengawali karier di lini depan, sebelum mundur ke tengah demi menghindari tekel keras lawan, Akers merupakan salah satu pemain putri terbaik sepanjang masa. Dia memenangkan Piala Dunia Wanita 1991 dan 1999, serta medali emas Olimpiade 1996.
Dengan torehan 105 gol dari 153 penampilan di level internasional, Akers dikenal akan komitmen dan dedikasi tinggi. Dia melewati mayoritas Olimpiade 1996 meski bermain dengan cedera ligamen lutut.
Akers kemudian menjuarai Piala Dunia kedua sepanjang karier walau tulang bahunya tergeser di perempat final. Atas kontribusinya tersebut, dia membawa pulang penghargaan Bola Perunggu kompetisi.
Advertisement
Simbol Sepak Bola Putri AS
Hamm merupakan wajah sepak bola putri AS. Dia memenangkan dua edisi Piala Dunia dan Olimpiade bersama Akers, sebelum menambah prestasi dengan merebut emas Athena 2004.
Mengisi lini depan, Hamm sempat mencatat rekor sebagai pengoleksi gol internasional terbanyak, baik untuk putra dan putri, hingga 2013.
Hamm pensiun di usia 32 tahun dengan torehan 158 gol dari 276 pertandingan.