Khawatir COVID-19, Manusia Tertua di Dunia Batal Ikut Pawai Obor Olimpiade 2020 / 2021

Olimpiade Tokyo 2020 / 2021 masih berada di bawah bayang-bayang pandemi virus Corona COVID-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 05 Mei 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 16:30 WIB
Warna-warni Cahaya Olimpiade 2021 Membalut Tokyo
Pemandangan umum menunjukkan Cincin Olimpiade di depan Stadion Nasional, tempat utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, 100 hari sebelum upacara pembukaan di Tokyo pada 14 April 2021. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Manusia tertua asal Jepang batal mengikuti pawai obor Olimpiade Tokyo 2020 / 2021. Kekhawatiran terhadap virus Corona COVID-19 memaksa wanita berusia 118 tahun itu mengurungkan niatnya. 

Kane Tanaka yang dinobatkan sebagai manusia tertua oleh Guinness World Record sejatinya ikut ambil bagian dalam pawai obor Olimpiade yang berlangsung di Fukuoka, 11 Mei mendatang. Namun pihak keluarga meminta agar namanya dicoret dari daftar peserta mengingat pandemi yang belum berakhir. 

"Kami menerima email dari keluarganya yang mengatakan dia ingin mundur dari pawai karena dia dan keluarganya khawatir tentang penyebaran virus di panti jompo," kata pejabat panti jompo tersebut.

Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya berlangsung tahun lalu. Namun ajang multievent empat tahunan ini terpaksa diundur setahun menyusul pandemi virus Corona COVID-19 yang menghamtam dunia. 

Olimpiade Tokyo kemudian dijadwalkan bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Sementara pawai obor telah berjalan sejak bulan Maret 2021. Dan seperti dilansir dari Channel News Asia, setidaknya enam panitia yang terlibat dalam acara ini telah dinyatakan terjangkit virus Corona COVID-19. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Pesohor Ikut Mundur

Warna-warni Cahaya Olimpiade 2021 Membalut Tokyo
Gambar hitungan mundur menunjukkan angka 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 ditampilkan di Tokyo Skytree yang menyala di Tokyo, Jepang, pada 14 April 2021. (Kazuhiro NOGI / AFP)

Untuk alasan keselamatan, sejumlah pesohor juga memilih mundur. Mengurungkan niatnya untuk terlibat dalam pawai obor menyusul situasi pandemi virus COVID-19 yang belum terkendali di Jepang. 

 

 

Belum Terkendali

Bulan lalu Jepang kembali menetapkan status darurat nasional menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah kota, termasuk Tokyo dan Osaka. Pemerintah Jepang seperti diberitakan Yomiuri kabarnya juga akan memperketat pembatasan pergerakan demi menekan penyebaran virus. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya