Bola Ganjil: Lagu Liga Champions Iringi Penobatan Raja Charles III

Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai penguasa Inggris Raya, Sabtu (6/5/2023). Sesuai tradisi, putra tertua Ratu Elizabeth II itu ditahbiskan dengan iringan berbagai lagu. Salah satunya tidak asing di telinga pecinta sepak bola.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 07 Mei 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2023, 00:30 WIB
Raja Charles III Sah Jadi Pemimpin Kerajaan Inggris
Raja Charles III dinobatkan jadi penguasa Kerajaan Inggris Raya. (Andrew Matthews/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai penguasa Inggris Raya, Sabtu (6/5/2023). Sesuai tradisi, putra tertua Ratu Elizabeth II itu ditahbiskan dengan iringan berbagai lagu.

Salah satunya tidak asing di telinga pecinta sepak bola. Ya, irama yang biasa diputar sebelum aktor-aktor terbaik bertarung di lapangan hijau pada ajang Liga Champions bakal terdengar ketika Raja Charles III naik takhta.

Hal ini terjadi karena keputusan lebih dari tiga dekade silam. UEFA memodifikasi kompetisi antarklub kebanggaan mereka menjadi Liga Champions mulai 1992/1993. Menandai momen istimewa tersebut, mereka menunjuk komposer Inggris Tony Britten untuk menciptakan anthem atau lagu resmi.

Britten menjawab kepercayaan dan menghasilkan karya bernuansa modern sekaligus klasik. Anthem Liga Champions kini dikenal sebagai salah satu lagu olahraga paling familier di seluruh dunia.

Memakai tiga bahasa resmi UEFA (Inggris, Prancis, Jerman), siapa yang tidak tahu reffrain lagu ini yakni "Die meister, die besten, les grandes equipes, the champions"?

Namun, Britten tidak murni memproduksi lagu kebangsaan Liga Champions. Aransemennya mengadopsi karya komposer kelahiran Jerman George Frideric Handel berjudul Zadok the Priest.

Dipilih dari Berbagai Lagu

Raja Charles III muncul di balkon didampingi oleh Ratu Camilla. Tak hanya itu, hadir pula Pangeran William dan Kate Middleton dalam momen itu.
Raja Charles III muncul di balkon didampingi oleh Ratu Camilla. Tak hanya itu, hadir pula Pangeran William dan Kate Middleton dalam momen itu.

Britten bercerita, dia menyodorkan beberapa lagu klasik yang sudah ada kepada UEFA pada proses awal penciptaan. Zadok the Priest dipilih sebagai landasan.

"UEFA ingin kompetisi ini jadi yang terbaik di sepak bola. Banyak yang bilang lagu Liga Champions menjiplak karya Handel. Tapi tidak. Cuma dipakai satu bait awal, sisanya saya buat sendiri," ungkap Britten, dilansir ESPN.

Hadirnya irama anthem Liga Champions pada penobatan penguasa Kerajaan Inggris Raya baru pertama kali terdengar sekarang seiring dimahkotainya Raja Charles III. Sebab, ketika Ratu Elizabeth II dinobatkan pada 6 Februari 1952, Liga Champions masih sebatas wacana. Kompetisi itu baru bergulir 1955 menggunakan nama Piala Champions.

Zadok The Priest

Prosesi Penobatan Raja Charles III di Inggris. (Youtube/The Royal Family)
Prosesi Penobatan Raja Charles III di Inggris. (Youtube/The Royal Family)

Handel memproduksi Zadok the Priest khusus untuk upacara penobatan monarki Inggris. Lagu ini mulai dipakai saat Raja George II diangkat pada 1727 hingga sekarang, termasuk saat Raja Charles dimahkotai di Westminster Abbey.

Berikut penggalan lirik Zadok the Priest:

And all the people rejoiced

Rejoiced, rejoiced and said:

God save the king

Long live the king

God save the king

May the king live forever

Amen, amen, alleluia, alleluia

Amen, amen, alleluia, amen...

Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya