Liputan6.com, Jakarta CEO Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria memberi respons mengejutkan soal prospek menggelar ajang Formula 1 (F1) di Sirkuit Mandalika.
Ia menilai pembahasan terkait hal itu masih terlalu dini. Pasalnya sirkuit kebanggaan Tanah Air yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu belum lama diresmikan dan dinilai kurang siap menjadi lokasi perhelatan F1.
Baca Juga
"Saya rasa terlalu cepat kalau kita langsung ngomongin F1 kapan," ujarnya saat ditemui di media center Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023).
Advertisement
Menurut Priandhi Satria, ajang Formula 1 membutuhkan kesiapan aspek berbeda dibanding balapan-balapan lain yang sudah digelar di Sirkuit Mandalika.
Baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), infrakstruktur, hingga akomodasi masih perlu disempurnakan lebih lanjut.
"Dari orangnya, infrastrukturnya, jumlah hotel, jumlah kamarnya, itu kan tidak segampang itu juga menyelenggarakan (Formula 1)," kata Priandhi lagi.Â
"Misalkan F1 hari ini mau apakah kita mampu? Ya kita mesti lihat kemampuan sirkuit dan penunjang sirkuit, apakah ini bisa?" tambah dia.
Ada Ambisi Gelar F1 di Sirkuit Mandalika
Kendati demikian, CEO MGPA tak menampik bahwa pihaknya juga punya ambisi menggelar F1 di Sirkuit Mandalika. Hanya saja, masih diperlukan persiapan lebih lanjut, baik dalam hal SDM maupin fasilitas penunjang.Â
"Oh jangankan cuma F2, F1 saya juga mau, cuma kan tadi saya bilang, apakah perlu hari ini kita diskusikan? Lihat kemampuan dulu," ujar Priandhi kepada awak media.Â
"Saat ini, ya ini kita baru lahir, baru satu tahun, mau jalankan F1, kan, SDM kita mesti didik, jenis benderanya beda, jenis peraturannya beda, cara menjaganya beda," pungkas dia.
Advertisement
Sirkuit Mandalika Naik Kelas Bertahap
Adapun untuk saat ini, Priandhi menilai lebih baik apabila Sirkuit Mandalika dibawa naik kelas secara bertahap.Â
Salah satu caranya ialah dengan lebih dulu menggelar kompetisi balap nasional dan Asia, sebelum melangkah ke jenjang lebih tinggi.Â
"F1 juga bisa, cuma apakah logis saat ini kita ngomong F1? Satu per satu. Ini kan kita baru lahir. Ada ARRC aja buat saya sudah wah," ujarnya.Â
"Kita mesti lihat, kita ini lahirnya di mana, apa, terus sekarang kita mulai di Asia, 1, 2, 3, terus nanti naik lagi," tambah Priandhi.