Liputan6.com, Jakarta Manchester United belum juga mengeluarkan keputusan resmi mengenai pembelian 25 persen saham klub oleh pemilik INEOS, Sir Jim Ratcliffe. Namun para penggemar Manchester United setidaknya sudah bisa mendapat secercah harapan pengaruh besar yang bakal dibawa taipan Inggris itu kepada Setan Merah.
Manajer Nice, Fransesco Farioli, dalam perbincangan dengan Telegraph mengatakan, Ratcliffe merupakan sosok yang memperhatikan segala hal. Interaksi keduanya rutin terjadi setelah Farioli diangkat sebagai manajer pada Juni 2023 lalu. Ratcliffe sendiri seperti diketahui merupakan pemilik klub asal Prancis itu.
Baca Juga
Dia membeli Nice pada tahun 2019 dari pengusaha China-Amerika Serikat, Chien Lee.
Advertisement
"Saya bertemu Ratcliffe beberapa hari setelah saya bekerja (jadi manaje Nice) karena dia sangat sibuk," kata Farioli kepada Telegraph seperti dilansir dari Goal.com.
"Tapi dari sisi dia, pertama kali kami bertemu, perasaan yang dia transfer ke saya itu benar-benar seperti perasaan seseorang yang sangat mengetahui akan banyak hal. Aku merasa sudah dikenal sebelum mengenalnya. Itu adalah sambutan yang sangat hangat," ujar Farioli menambahkan.
Farioli mengaku senang mendapatkan masukan dan perspektif yang berbeda. Meski demikian, pria asal Italia tersebut tetap mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan di dalam lapangan.
"Dalam hal lain, untuk jangka menengah dan panjang, selalu ada pintu yang terbuka. Kami berbagi pendapat dan melakukan percakapan berkala, hari demi hari, atau mingguan. Namun juga dengan klub, kami melakukan tinjauan bulanan terhadap segala sesuatunya dengan seluruh pihak yang terlibat – mengenai strategi, mengenai masa kini dan juga mengenai masa depan," ujarnya.
"Ambisi klub sudah cukup besar dengan keinginan membawa tim kembali ke Eropa dan terus-menerus berada di kompetisi Eropa. Ini targetnya, bermimpi besar," beber Fransesco Farioli.
Sir Jim Ratcliffe Ingin Merombak Kepengurusan MU
Sementara itu Sir Jim Ratcliffe saat ini menjadi satu-satunya investor yang ingin membeli saham Setan Merah. Sebelumnya, taipan asal Inggris tersebut sempat bersaing ketat dengan pengusaha asal Qatar, Sheikh Jassim bin Hamad Al-Thani yang berniat menguasai seluruh saham Setan Merah.
Oktober lalu, Sheikh Jassim memutuskan mundur. Sementara Ratcliffe melanjutkan upayanya dengan mengajuan penawaran baru untuk pembelian 25 persen saham Setan Merah. Meski bukan mayoritas, Ratcliffe berharap mendapat peran yang besar dalam pengelolaan klub masa kecilnya itu.
Kepastian pembelian sama oleh Ratcliffe ini diperkirakan akan segera diumumkan sebelum pergantian tahun 2023 ke 2024. Ratcliffe rencananya tak hanya menjalankan roda bisnis klub. Pria yang sudah berusia 71 tahun itu juga mengurus sisi olahraga MU dan berniat merombak kepengurusan klub.
Kebetulan Keluarga Glazer memang akan menyerahkan kepengurusan departemen sepak bola kepada Ratcliffe. Pembenahan total akan dilakukan Ratcliffe demi bisa mengembalikan kejayaan MU.
Beberapa pengurus yang dinilai kurang piawai mengelola Setan Merah bakal dilengserkan. Ratcliffe telah mengadakan pertemuan virtual dengan Joel Glazer belum lama ini membahas pergantian kepengurusan klub. Ratcliffe ingin muka-muka baru mengendalikan sektor sepak bola di MU.
Advertisement
Sejumlah Petinggi MU Pilih Mundur
Ternyata beberapa petinggi MU sudah ada yang tahu diri dan memilih mundur lebih dulu sebelum Ratcliffe resmi berkuasa di Old Trafford. Pekan lalu CEO Richard Arnold memilih mengundurkan diri dari MU.
Arnold mengakhiri 16 tahun pengabdian bersama MU. Posisinya untuk sementara waktu diisi Patrick Stewart. Ratcliffe diperkirakan akan menunjuk Jean Claude Blanc sebagai CEO begitu jadi pemilik MU.
Setelah Arnold, Direktur sepak bola MU John Murtough juga dilaporkan akan meningggalkan MU. Manchester Evening News mendapat bocoran dari sumber terpercaya bila Murtough pasti akan pergi dari Old Trafford. Kepergian Murtough tinggal masalah waktu saja.
Murtough sudah bekerja di MU sejak Januari 2014. Awalnya dia bertugas memimpin pengembangan sepak bola di MU. Pada Maret 2021, pria 52 tahun itu naik pangkat menjadi direktur sepak bola menyusul kepergian executive vice-chairman Ed Woodward.