Mitos Makanan Penangkal dan Obat Covid-19, Simak Faktanya

Berikut adalah beberapa mitos makanan yang dapat mencegah peneluaran dan penyembuhan Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Okt 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta- Sejak virus Corona baru (Covid-19) mewabah, muncul klaim makanan dan suplemen tertentu yang dapat mencegah peneluaran dan penyembuhan Covid-19 di media sosial. Sementara,  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah berusaha menghilangkan mitos seputar makanan yang dapat menangkal dan menyembuhkan dari Covid-19, informasi yang salah tersebut pun terus beredar.

Meskipun kita semua ingin melindungi diri dari Covid-19, saat ini tidak ada bukti bahwa mengonsumsi makanan tertentu atau mengikuti diet tertentu akan melindungi kita dari Covid-19.

Dilansir dari inverse.com, berikut adalah beberapa mitos makanan yang dapat mencegah peneluaran dan penyembuhan Covid-19:

Mitos 1: Bawang Putih

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih memiliki efek antibakteri, dengan penelitian yang ada menunjukkan senyawa aktif bawang putih (termasuk allicin, allyl alcohol, dan diall disulfide) bersifat protektif terhadap beberapa jenis bakteri seperti salmonella dan staphylococcus aureus. Namun, penelitian yang menyelidiki sifat antivirus bawang putih terbatas.

Meskipun bawang putih dianggap sebagai makanan sehat, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa memakannya dapat mencegah atau menyembuhkan Covid-19.

Mitos 2: Lemon

Satu video viral di Facebook mengklaim bahwa minum air hangat dengan irisan lemon dapat memerangi virus corona baru. Namun, belum ada bukti ilmiah bahwa lemon dapat menyembuhkan penyakit.

Lemon adalah sumber vitamin C yang baik, yang penting untuk membantu sel-sel kekebalan bekerja dengan baik. Namun, banyak buah dan sayuran jeruk lainnya yang mengandung vitamin C.

Mitos 3: Vitamin C

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, Vitamin C diketahui berperan dalam mendukung fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Namun, itu bukan satu-satunya nutrisi yang menjaga sistem kekebalan. Sebagian besar informasi yang salah tentang vitamin C dan virus corona berasal dari penelitian yang menyelidiki hubungan antara vitamin C dan flu biasa. Terlepas dari klaim online bahwa vitamin C dapat mencegah dan mengobati flu biasa, bukti yang mendukung hal ini tidak hanya terbatas tetapi juga bertentangan. Ada juga perbedaan yang signifikan antara flu biasa dan virus corona.

Saat ini tidak ada bukti kuat bahwa melengkapi dengan vitamin C akan mencegah atau menyembuhkan Covid-19.

Kebanyakan orang dewasa juga akan memenuhi kebutuhan vitamin C mereka dari makanan yang mencakup berbagai buah dan sayuran.

Mitos 4: Makanan Alkalin

Penyebaran informasi yang salah di media sosial menunjukkan bahwa virus dapat disembuhkan dengan mengonsumsi makanan dengan pH (tingkat keasaman) yang lebih tinggi dari pH virus. PH di bawah 7,0 dianggap asam, pH 7,0 netral, dan di atas pH 7,0 bersifat basa. Beberapa “makanan alkali” yang dikatakan dapat “menyembuhkan” virus corona adalah lemon, jeruk nipis, jeruk, teh kunyit, dan alpukat.

Namun, banyak dari sumber online ini memberikan nilai pH yang salah untuk makanan ini. Misalnya, pH lemon dikatakan 9,9, padahal sebenarnya sangat asam, dengan pH 2. Ada klaim bahwa makanan asam bisa menjadi basa setelah dimetabolisme oleh tubuh.

Secara keseluruhan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan bahkan dapat memengaruhi tingkat pH darah, sel, atau jaringan - apalagi menyembuhkan infeksi virus. Tubuh mengatur tingkat keasaman, terlepas dari jenis makanan yang dikonsumsi.

Mitos 5: Keto Diet

Diet ketogenik (keto), yang merupakan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, dikatakan melindungi terhadap Covid-19.

Ini berasal dari gagasan bahwa Diet Ketogenik dapat meningkatkan sistem kekebalan. Meskipun satu penelitian menunjukkan bahwa keto dapat mencegah atau mengobati flu, penelitian ini menggunakan model tikus. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui apakah keto memiliki efek serupa pada manusia dalam mencegah atau mengobati flu.

Saat ini juga tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat mencegah virus corona.

 

British Dietetic Association (BDA) menyatakan tidak ada makanan atau suplemen khusus yang dapat mencegah seseorang tertular Covid-19. Sejalan dengan anjuran WHO, BDA mendorong orang untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang untuk mendukung sistem kekebalan.

Pola makan yang sehat dan bervariasi yang mengandung lima kelompok makanan utama dapat membantu menyediakan sebagian besar nutrisi yang mereka butuhkan. Sebagian besar nutrisi yang sudah kita dapatkan dari makanan rutin kita (termasuk tembaga, folat, besi, seng, selenium, dan vitamin A, B6, B12, C, dan D) semuanya terlibat dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh normal.

Orang-orang juga didorong untuk mengambil tindakan perlindungan terhadap Covid-19, termasuk sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial, dan mengikuti perintah penguncian.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Tidak Ada Makanan yang Mencegah Penularan Covid-19

British Dietetic Association (BDA) menyatakan tidak ada makanan atau suplemen khusus yang dapat mencegah seseorang tertular Covid-19. Sejalan dengan anjuran WHO, BDA mendorong orang untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang untuk mendukung sistem kekebalan.

Pola makan yang sehat dan bervariasi yang mengandung lima kelompok makanan utama dapat membantu menyediakan sebagian besar nutrisi yang mereka butuhkan. Sebagian besar nutrisi yang sudah kita dapatkan dari makanan rutin kita (termasuk tembaga, folat, besi, seng, selenium, dan vitamin A, B6, B12, C, dan D) semuanya terlibat dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh normal.

Orang-orang juga didorong untuk mengambil tindakan perlindungan terhadap Covid-19, termasuk sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial, dan mengikuti perintah penguncian.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya