Mitos Kesehatan Sepekan: Ramuan Penyembuh Tumor hingga Vaksin Sebabkan Kerusakan Otak

Beberapa kabar hoaks seputar kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 30 Nov 2020, 09:36 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2020, 09:36 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat.

Satu di antaranya klaim tentang mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun blimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam. Klaim ini disebarkan akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir pada 6 September 2019.

Akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir mengunggah narasi berisi tata cara membuat ramuan yang diklaim bisa menyembuhkan tumor dengan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing.

"resep racikan ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit tumor dalam 24 jam. Bahan :

-½ pelepah daun pepaya muda.

-½ genggam daun cermai muda.

-½ genggam daun bayam merah.

-½ genggam daun belimbing.

-400 cc air masak.

Langkah Bikin :

-Cuci bersih semuanya bahan

-Giling semua bahan hingga halus.

-Rebus semua bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.

-Peras serta ambil airnya.

-Imbuhkan madu murni 3 sdm, aduk hingga rata.

-Sajikan ramuan itu dalam 1 gelas untuk sekali minum.

-Minum resep ini 3 kali satu hari ½ gelas.

Demikian informasi ini mudah-mudahan bermanfaat serta berguna buat anda yang membutuhkan semoga resep ramuan ini penyakit tumor anda cepat sembuh..," tulis akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir.

Konten yang disebarkan akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir telah 61 kali dibagikan dan mendapat 11 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, klaim mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam ternyata tidak benar.

Belum ada bukti ilmiah dan kajian klinis bahwa mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam.

Selain klaim tentang mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun blimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam, terdapat beberapa mitos kesehatan lainnya yang telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com. Berikut rangkumannya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ramuan Palsu Sembuhkan Gagal Ginjal

Gambar Tangkapan Layar Klaim Mengonsumsi Bawang Putih, Bawang Bombay dan Jeruk Nipis yang Dihaluskan Bisa Sembuhkan Gagal Ginjal (sumber: Facebook)
Gambar Tangkapan Layar Klaim Mengonsumsi Bawang Putih, Bawang Bombay dan Jeruk Nipis yang Dihaluskan Bisa Sembuhkan Gagal Ginjal (sumber: Facebook)

Klaim tentang mengonsumsi bawang putih, bawang bombai, dan jeruk nipis yang telah dihaluskan dapat menyembuhkan gagal ginjal beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Iswandi Al-Maidany pada 9 Desember 2018.

Akun Facebook Iswandi Al-Maidany mengunggah narasi berisi tata cara membuat ramuan dari bawang putih, bawang bombai, dan jeruk nipis yang telah dihaluskan untuk menyembuhkan penyakit gagal ginjal.

"Kemarin waktu aku tugas ke NTT aku lihat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT pak John Walingson Purba tampak segar bugar bersih putih kulitnya dan sehat sekali. Saya bertegur sapa dengan beliau "Bapak terlihat sehat sekali Pak". Setelah itu beliau berceritera : "ya dulu memang saya sakit gagal ginjal dahulunya dan saya harus cuci darah. Bahkan asam urat saya mencapai 14. Dokterpun sudah angkat tangan dengan penyakit saya ini. Namun sekarang saya sembuh total hanya dengan mengkonsumsi ramuan yg diberikan oleh Sinshe saya.

Ramuan itu adalah :

1. 11 (sebelas) siung bawang putih tunggal

2. 2 (dua) siung bawang bombay

3. 3 (tiga) buah jeruk nipis (bukan jeruk lemon)

Ketiga bahan tersebut diblender semua menjadi satu. Untuk jeruk nipisnya diblender semua beserta kulit dan biji bijinya sekalian. Nah ramuan herbal tersebutlah yg dikonsumsi sehari 3x 1 sendok mkn sebelum makan. Walhasil pak Kajati sembuh total dari penyakit gagal ginjalnya tersebut dan ramuan itulah yg ditularkan kepada kami Tim Inspeksi Umum dari Jakarta. Kata beliau sang Shinse nya berpesan kalau sudah sakit apapun mengkonsumsi ini akan sehat. Sekalipun dokter sudah memvonis tidak bakalan sembuh.

Sepulang dari Kupang pak Irmud Intel Pidsus Tjahyo Aditomo langsung membuat ramuan tersebut dan walhasil semua keluhannya hilang. Rasa kantuk yg selalu melanda saat jam jam kerja jadi hilang sama sekali. Begitu juga linu2 di tangan. Beliaupun punya anak yg divonis dokter mengalami gejala kangker lidah. Namun ajaib setelah mengkonsumsinya jadi sembuh sama sekali.

Satu lagi Pemeriksa Datun bu Riama Sihite punya pembantu eks pecandu narkoba. Tekanan darahnya selalu di atas 200/100 lbh. Setiap bangun pagi selalu tidak bisa lansung duduk dan harus pelan2 untuk bisa duduk. Maka itu dia suruh sang pembantu itu bikin ramuan tersebut dan mengkonsumsinya sebagai uji coba. Setelah dikonsumsi selama 2 minggu sang pembantu itu langsung kencing darah dan setelah itu tensi nya jadi normal menjadi 125/70..

Semoga bermanfaat....," tulis akun Facebook Iswandi Al-Maidany.

Konten yang disebarkan akun Facebook Iswandi Al-Maidany telah 17 ribu kali dibagikan dan mendapat 2.400 komentar warganet.

Setelah ditelusuri, klaim tentang mengonsumsi bawang putih, bawang bombai, dan jeruk nipis yang telah dihaluskan dapat menyembuhkan gagal ginjal ternyata tidak benar.

Belum ada penelitian yang dapat mendukung klaim mengonsumsi bawang putih, bawang bombai, dan jeruk nipis yang telah dihaluskan dapat menyembuhkan gagal ginjal.

 

 

Penyebab Flu Spanyol Adalah Bakteri dari Vaksin Meningitis

Cek Fakta penyebab Flu Spanyol
Cek Fakta penyebab Flu Spanyol dari vaksin meningitis

Beredar di media sosial postingan terkait penyebab flu spanyol akibat bakteri dari vaksin meningitis. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak bulan lalu dalam berbagai bahasa.

Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Yulita Gollop. Dia mempostingnya pada 10 Oktober 2020.

Dalam postingannya terdapat foto anak yang sedang disuntik pada bagian lengan. Foto tersebut disertai narasi:

"Autopsies after the war proved that the 1918 flu was not a 'flu' at all” and that it was actually “caused by random dosages of an experimental 'bacterial meningitis vaccine'

The massive, multiple assaults with additional vaccines on the unprepared immune systems of soldiers and civilians created a 'killing field'. Those that were not vaccinated were not affected."

atau dalam Bahasa Indonesia:

"Otopsi setelah perang membuktikan bahwa flu 1918 sama sekali bukan 'flu'” dan sebenarnya “disebabkan oleh dosis acak dari percobaan 'vaksin meningitis bakterial'

Berbagai serangan besar-besaran dengan vaksin tambahan pada sistem kekebalan tentara dan warga sipil yang tidak siap menciptakan 'medan pembunuhan'. Mereka yang tidak divaksinasi tidak terpengaruh."

Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat 10 komentar dan 140 kali dibagikan.

Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut pandemi Flu Spanyol tahun 1918 disebabkan oleh bakteri dari vaksin meningitis adalah hoaks. Faktanya pandemi ini disebabkan virus H1N1 yang gennya berasal dari unggas.

 

 

Vaksin Mengandung Aluminium Bisa Merusak Otak

ilustrasi vaksin anak sampai dewasa
ilustrasi vaksin anak sampai dewasa

Beredar di media sosial postingan terkait bahaya vaksin jika digunakan manusia. Postingan ini ramai dibagikan beberapa waktu belakangan.

Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Rahayu Lestari. Dia mengunggahnya di Facebook pada 10 November 2020, berikut narasinya:

"Bahayanya vaksin dgn kandungan virus yang dibantu alumunium langsung menuju otak (buku teks kedokteran mengakui hal ini.)"

Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat delapan komentar dan 14 kali dibagikan.

Setelah ditelusuri, postingan yang menyebut vaksin dengan kandungan aluminium berbahaya bagi otak adalah hoaks.

Faktannya, tidak ada bukti vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang dan menyebabkan kerusakan otak.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya