Liputan6.com, Jakarta - Pekan depan terdapat libur panjang yang dapat dinikmati. Salah satu momen libur itu bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek 2025 yang dirayakan pada Rabu, 29 Januari 2025.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri, penetapan tanggal itu sebagai hari libur nasional. Hal itu menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia terutama komunitas Tionghoa, demikian seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/1/2025).
Baca Juga
Pemerintah juga menetapkan cuti bersama pada Selasa, 28 Januari 2025. Saat momen tersebut juga dapat digunakan untuk mempersiapkan Tahun Baru Imlek.
Advertisement
Adapun Imlek merupakan salah satu perayaan terbesar di dunia yang dirayakan oleh jutaan orang. Selain perayaan budaya dan tradisi, Imlek juga memiliki banyak aspek yang berkaitan erat dengan keuangan dan keberuntungan. Berikut adalah beberapa fakta unik Imlek terkait aspek keuangan seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Angpao Merah: Simbol Keberuntungan dan Kemakmuran
Salah satu tradisi paling ikonik dalam perayaan Imlek adalah pemberian angpao, atau amplop merah berisi uang. Angpao diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak dan orang yang belum menikah.
Warna merah melambangkan keberuntungan dan mengusir roh jahat, sementara uang di dalamnya diharapkan membawa kemakmuran bagi penerimanya. Jumlah uang dalam angpao biasanya berupa angka genap, karena angka ganjil dianggap membawa nasib buruk.
2. Makanan Simbolis: Mengundang Kekayaan
Hidangan yang disajikan selama perayaan Imlek sering kali memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan keberuntungan dan kekayaan. Misalnya, ikan melambangkan kelimpahan, karena dalam bahasa Mandarin, kata untuk ikan terdengar seperti surplus. Jiaozi (pangsit) berbentuk seperti batangan emas kuno, melambangkan kemakmuran.
Selain itu, Kue Keranjang. Kue manis ini melambangkan kenaikan rezeki dan kemakmuran saat tahun baru.Jeruk Mandarin. Jeruk melambangkan emas dan kekayaan karena warnanya yang menyerupai emas.
3. Memakai Pakaian Baru: Awal Baru yang Beruntung
Mengenakan pakaian baru selama Imlek melambangkan awal baru dan diharapkan membawa keberuntungan dan kemakmuran di tahun yang akan datang. Warna merah sering dipilih karena dianggap membawa keberuntungan, sementara warna hitam dan putih dihindari karena diasosiasikan dengan duka cita.
4.Menghindari Utang: Memulai Tahun dengan Bersih
Sebelum Imlek, orang-orang berusaha melunasi semua utang mereka. Tradisi ini didasarkan pada keyakinan bahwa memulai tahun dengan utang akan membawa nasib buruk dan kesulitan keuangan di tahun yang baru. Oleh karena itu, banyak yang berupaya menyelesaikan kewajiban keuangan mereka sebelum perayaan dimulai.
Selain itu, tidak meminjamkan uang. Meminjamkan uang saat Imlek dianggap dapat membuat rezeki Anda "mengalir keluar" sepanjang tahun.
5.Tradisi Bersih-Bersih dan Menarik Kekayaan
Sebelum Imlek, rumah dibersihkan menyeluruh untuk menghilangkan energi buruk dan menyambut keberuntungan baru. Akan tetapi, saat Imlek tiba, menyapu dan membuang sampah dianggap tabu.
6.Tradisi Menyalakan Petasan
Petasan dinyalakan ketika Imlek mengusir roh jahat dan menarik energi positif. Tradisi ini juga melambangkan "membakar kekhawatiran" sehingga rezeki dapat datang lebih lancar.
Perayaan Imlek tidak hanya sekadar perayaan budaya, tetapi juga waktu untuk refleksi dan perencanaan keuangan. Dengan berbagai tradisi yang berfokus pada keberuntungan dan kemakmuran, Imlek mengajarkan pentingnya memulai tahun baru dengan langkah yang positif dan penuh harapan.
Advertisement
Begini Aturan Beri Angpao saat Imlek
Sebelumnya, setiap tahun baru Imlek, tradisi pemberian angpao menjadi salah satu momen yang paling dinantikan, terutama oleh anak-anak dan kaum muda.
Angpao, amplop merah berisi uang, bukan sekadar hadiah, tetapi simbol keberuntungan dan berkah dari yang lebih tua kepada yang lebih muda. Warna merah pada angpao melambangkan kebahagiaan dan pengusiran roh jahat, menjadikannya elemen penting dalam perayaan Imlek. Demikian dikutip dari berbagai sumber, Kamis (16/1/2025).
Pemberian angpao memiliki aturan dan etika yang perlu diperhatikan agar maknanya tetap terjaga. Pertama, angpao biasanya diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada yang belum menikah, terutama anak-anak dan remaja. Hal ini melambangkan transisi tanggung jawab dan harapan agar yang lebih muda dapat tumbuh dengan baik dan sejahtera.
Penting untuk diingat jumlah uang dalam angpao sebaiknya berupa angka genap, karena angka ganjil dianggap membawa sial.
Selain itu, hindari memberikan jumlah dalam angka 4. Misalkan jika memakai yuan, 40 yuan atau 400 yuan. Angka 4 dalam bahasa China seperti kematian sehingga dianggap membawa sial. Angka genap kecuali empat lebih baik daripada ganjil.
Selain jumlah uang, cara memberikan angpao juga memiliki nilai etika tersendiri. Angpao sebaiknya diberikan dengan kedua tangan sebagai tanda hormat, dan penerima juga sebaiknya menerimanya dengan kedua tangan sambil mengucapkan terima kasih atau memberikan ucapan selamat tahun baru.
Ini mencerminkan rasa hormat dan saling menghargai antara pemberi dan penerima, menjaga semangat kebersamaan dalam perayaan Imlek.
Meskipun angpao identik dengan anak-anak, dalam beberapa budaya, orangtua juga dapat menerima angpao dari anak-anak mereka yang sudah dewasa sebagai tanda bakti dan penghormatan.
Ini menunjukkan tradisi angpao tidak hanya tentang memberi, tetapi juga tentang saling berbagi kebahagiaan dan kesejahteraan. Namun, pemberian angpao kepada orang tua biasanya tidak diharuskan dan lebih bersifat sukarela.
Â
Tips Menerima Angpao
Tips Menerima Angpao
1.Selalu terima amplop merah dengan kedua tangan. Tidak sopan menerima amplop merah hanya dengan satu tangan.
2.Ketika Anda menerima amplop merah, Anda harus mengucapkan terima kasih dan menyapa si pemberi dengan kalimat yang menyenangkan dan penuh keberuntungan.
3.Jangan sekali-kali membuka amplop merah di depan orang yang baru saja memberikannya. Anda harus melakukan secara pribadi atau ketika sampai di rumah.
Dalam era modern, tradisi pemberian angpao juga mengalami adaptasi. Beberapa orang kini memilih memberikan angpao digital melalui aplikasi pembayaran sebagai bentuk praktis dan cepat.
Meskipun cara ini lebih modern, esensi dari angpao sebagai simbol keberuntungan dan harapan baik tetap terjaga. Penting bagi kita untuk tetap menghormati dan melestarikan nilai-nilai tradisi dalam setiap perayaan Imlek, termasuk dalam pemberian angpao, agar makna dan kebahagiaannya tetap abadi dari generasi ke generasi.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement