3 Pertanyaan Sederhana untuk Mendeteksi Hoaks

Di era pandemi corona covid-19 ini, kehadiran hoaks malah makin masif.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 03 Mar 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 18:00 WIB
banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks terus merajalela, meneror kita dengan berita-berita bohong yang membuat masyarakat panik. Platformnya macam-macam, namun kebanyakan melalui media sosial atau aplikasi percakapan.

Di era pandemi ini, kehadiran hoaks malah makin masif. Bahkan belakangan jadi muncul istilah baru, infodemi, untuk menggambarkan suatu kondisi di mana begitu membanjirnya informasi yang kebenarannya tidak jelas.

Hoaks seputar vaksin belakangan menjadi primadona. Ini tentu terkait dengan program Pemerintah RI yang telah menjalankan program vaksinasi kepada masyarakat Indonesia demi mencapai herd immunity dalam melawan pandemi covid-19.

Lantas apa yang bisa dilakukan agar tidak termakan hoaks-hoaks yang tidak bertanggung jawab? Berikut tiga pertanyaan sederhana yang bisa kita gunakan untuk mendeteksi hoaks, seperti pernah diungkap fullfact.org.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini

1. Dari mana asalnya

Pastikan terlebih dahulu sumber dari informasi yang Anda terima. Perhatikan baik-baik, apakah ada yang aneh dalam informasi tersebut.

Misalnya, penulisan atau gaya bahasa yang ngawur atau tampilan yang tidak meyakinkan. Yang penting juga Anda cek adalah url alias link dari informasi tersebut. Apakah berasal dari sumber yang jelas atau tidak.

 

2. Ada yang Janggal

HOAX
Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

Penting bagi kita untuk selalu membaca hingga akhirnya sebuah informasi yang kita dapatkan. Jika kita membaca selengkapnya, kita bisa merasakan apakah ada kejanggalan dalam informasi tersebut.

Perhatikan juga baik-baik foto-foto atau video-video yang menyertainya. Cek sumber lain, seperti media-media terpercaya apakah juga memberitakan informasi yang sama.

3. Bagaimana perasaan Anda

Salah satu misi para pembuat hoaks adalah mengaduk-aduk atau mempermainkan perasaan masyarakat usai membaca informasi bohong yang mereka sebar. Mereka akan terus berusaha memanipulasi perasaan Anda dengan berita-berita yang tidak benar.

Maka itu, jika merasakan sesuatu yang tidak biasa usai membaca sebuah informasi. Apakah itu sedih, marah, takut, panik, atau bahkan senang, Anda patut waspada terhadap informasi tersebut.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya