Liputan6.com, Jakarta - Selama pandemi covid-19 banyak pihak yang memperkeruh dengan memberikan informasi palsu atau hoaks seputar penyakit tersebut. Bahkan ada yang sengaja menyebarkannya agar meraih keuntungan.
Google belum lama ini merilis laporan keamanan iklan tahun 2020. Laporan itu menjelaskan berapa banyak iklan yang diblokir dan tema iklan tersebut.
Baca Juga
Dalam blognya, Google melaporkan ada 3,1 miliar iklan yang dihapus tahun lalu. Dari jumlah itu ada sekitar 99 juta iklan terkait covid-19.
Advertisement
Topik iklannya pun sangat beragam mulai dari masker hingga vaksin palsu. Hal ini tentu berbahaya karena bisa berdampak besar bagi masyarakat.
"Untuk tahun-tahun mendatang kami akan berinvestasi lebih lagi untuk kebijakan, tim ahli, dan teknologi mengantisipasi ancaman yang ada," ujar kata Scott Spencer, Wakil Presiden Privasi dan Keamanan Iklan Google dilansir Govtech.
"Kami juga tetap teguh pada jalur kami untuk meningkatkan program verifikasi kami di seluruh dunia untuk meningkatkan transparansi dan membuat lebih banyak informasi tentang pengalaman iklan tersedia secara universal."
#IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement