TikTok Klaim Telah Hapus Banyak Video Hoaks dan Kekerasan di Myanmar

TikTok mengklaim langsung mengambil tindakan tegas dengan menghapus beberapa video terkait informasi hoaks dan kekerasan di Myanmar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Mar 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - TikTok menyatakan telah secara agresif melarang banyak akun dan perangkat di Myanmar, dalam upaya untuk mengekang informasi yang salah atau hoaks dan penyebaran video kekerasan di platform.

Dilansir The Verge, Rest of World melaporkan bahwa tentara pemerintah di Myanmar telah memposting ratusan video ke TikTok sejak militernya merebut kekuasaan pada Februari 2021 lalu.

TikTok mengklaim langsung mengambil tindakan tegas dengan menghapus beberapa video, setelah sejumlah media melaporkan tentang meningkatnya ujaran kebencian dan ancaman di negara Asia Tenggara itu.

Tetapi Rest of World melaporkan bahwa platform video pendek itu mengaku tidak bergerak cukup cepat untuk menghentikan penyebaran video yang mengancam dan konten kekerasan lainnya. Ketika para demonstran terus memprotes kudeta 1 Februari, lebih dari 200 orang telah tewas di Myanmar.

"Promosi kebencian, kekerasan dan informasi yang salah sama sekali tidak memiliki tempat di TikTok," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke The Verge, seperti dilansir dari Antara, Selasa (23/3/2021).

"Ketika kami mengidentifikasi situasi yang meningkat pesat di Myanmar, kami dengan cepat memperluas sumber daya khusus kami dan selanjutnya meningkatkan upaya untuk menghapus konten yang melanggar. Kami secara agresif melarang banyak akun dan perangkat yang kami identifikasi mempromosikan konten berbahaya dalam skala besar," lanjut pernyataan tersebut.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa TikTok akan terus melakukan investigasi yang signifikan untuk menanggapi ancaman baru untuk menjaga TikTok di Myanmar sebagai platform yang aman.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya