Cek Fakta: Informasi Tes Covid-19 Murah dan Sederhana Ini Tidak Benar

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tentang tes Covid-19 murah dan sederhana.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 13:54 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 13:00 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tentang tes Covid-19 murah dan sederhana
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tentang tes Covid-19 murah dan sederhana

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi tes Covid-19 murah dan sederhana. Informasi tes Covid-19 murah, sederhana tersebut beredar lewat WhatsApp, yang menyebutkan tes tersebut dapat dilakukan hanya dengan tahan napas selama 30 detik di setiap pagi.

Berikut informasi tes Covid-19 murah dan sederhana tersebut:

"Test Bebas infeksi Covid-19 dengan gejala klinik SEDANG sampai BERAT.

Lakukan Setiap Pagi: Murah, Sederhana, dan Praktis!

Tarik nafas sedalam2nya yang anda mampu, kemudian tahan nafas 30 detik.Setelah itu buang nafas pelan2, lalu kembali bernafas normal.

Bila anda dapat melakukannya tanpa rasa pusing, tanpa sesak nafas, tanpa jantungberdebar, berarti paru2 anda sehat, bebas dari fibrosis paru.

Penderita infeksi Covid-19 dengan gejala klinis SEDANG sampai BERAT umumnya tidak akan mampu melakukan test tahan nafas 30 detik karena fibrosis paru.

Inilah cara mudah untuk mendeteksi apakah seseorang sudah terjangkit Covid-19.Kelemahannya, tidak bisa mendeteksi OTG.Infeksi Covid-19 ringan mungkin masih mampu melakukan test tahan nafas ini.

Salam sehat!"

Benarkah informasi tes Covid-19 murah dan sederhana? Simakpenelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi tentang tes Covid-19 murah dan sederhana, dengan cara melakukan verifikasi ke dr. Muhammad Fajri Adda’i, selaku dokter relawan Covid-19.

Fajri menyatakan, klaim yang berasal dari unggahan Facebook tersebut tidak benar.

“Engga ya, itu ngaco," kata Fajri, saat berbincang dengan Liputan6.com.

Fajri menjelaskan, untuk mengetahui seorang terinfeksi Covid-19 atau tidak, minimal harus dilakukan pemeriksaan deteksi  dengan rapid test antigen.

"Itu melihat protein virusnya,” ucap Dr. Fajri.

Menurut Fajri, orang yang merokok, memiliki penyakit asma, atau memiliki penyakit tuberkulosis juga dapat merasakan sesak pada proses pernapasannya.

“Artinya, tidak semudah dan tidak se-simple itu untuk mendeteksi Covid-19. Dan itu (klaim yang salah) malah jadi bikin orang panik,” tutupnya.

Dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Tes Mandiri Covid-19 dengan Menahan Napas Selama 10 Detik" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 27 Mei 2021, 

dr RA Adaninggar, SpPD mengatakan, tes mandiri covid-19 dengan menahan napas adalah tidak benar.

"Ada tidaknya fibrosis paru tidak bisa menunjukkan infeksi virus karena penyebab fibrosis paru adalah keradangan yang bisa disebabkan oleh apapun termasuk infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi jamur, autoimun, bahan kimia dan lain-lain," ujar dr. Ning, sapaan akrabnya saat dihubungi , Kamis (27/5/2021).

"Fibrosis paru itu artinya kondisi paru sudah sempat radang dan kemudian menyembuh meninggalkan bekas/scar. Gejala utamanya mudah sesak bila beraktivitas, tidak ada hubungannya dengan menahan napas lalu batuk," katanya menambahkan.

Ia juga menyebut saat ini standar untuk memeriksa orang yang diduga terinfeksi covid-19 adalah dengan swab PCR atau swab antigen.

"Panduan dari WHO sejauh ini gold standard untuk pemeriksaan covid-19 adalah swab PCR. Selain itu ada juga swab antigen untuk mengakses daerah yang sulit terjangkau laboratorium PCR," katanya menambahkan.

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi tes Covid-19 murah dan sederhana tidak benar.

Panduan dari WHO sejauh ini gold standard untuk pemeriksaan covid-19 adalah swab PCR. Selain itu ada juga swab antigen untuk mengakses daerah yang sulit terjangkau laboratorium PCR.

(MG/ Amadea Claritta)

 

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya