Waspada, Disinformasi Mengancam Demokrasi Jelang Pemilu

Menjelang Pemilu 2024 masyarakat harus hati-hati dengan informasi yang beredar di internet dan media sosial.

oleh Anasthasia Yuliana Winata diperbarui 12 Jun 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 08:00 WIB
Sistem Pemilu Tertutup
Dalam aksinya, massa melakukan teatrikal tabur bunga dan membawa replika papan nisan sebagai simbol berduka atas runtuhnya demokrasi di tangan Mahkamah Konstitusi (MK). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam pelaksanaan Pemilu dan aktivitas politik, komunikasi berperan penting. Melansir dari dailytrust.com, segelintir orang berpendapat bahwa nasib politik bergantung pada kemampuan seseorang untuk meyakinkan audiens (masyarakat).  

Maka untuk melancarkan komunikasi ini, para oknum menggunakan taktik yang merusak. Taktik yang dimaksud yaitu propaganda dan disinformasi untuk mendapatkan legitimasi. 

Taktik ini merugikan masyarakat yang terjerumus di dalamnya serta berdampak negatif pada demokrasi dan keberlangsungan Pemilu. Hal ini dapat mengacam perdamaian dan demokrasi negara.

Secara  khusus, disinformasi mengancam demokrasi negara dengan mengikis norma dan nilai demokrasi serta menghalangi hak-hak warga negara untuk mengetahui dan kebebasan berbicara.

Melihat fenomena di atas, menjelang Pemilu 2024 masyarakat harus hati-hati dengan informasi yang beredar di internet dan media sosial. Hal ini karena tidak semua informasi itu benar sesuai fakta. Terlebih di momentum Pemilu yang rentan dengan propaganda, hoaks, misinformasi, dan disinformasi.

Jangan sampai terjerumus hoaks, misinformasi, dan disinformasi karena dapat mengancam demokrasi dan keberlangsungan Pemilu mendatang.

Hendaknya masyarakat juga mengambil peran sebagai pemangku kepentingan terdepan untuk menyuarakan kebenaran selama masa Pemilu mendatang

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya