Liputan6.com, Jakarta - Sosialisasi dan edukasi literasi digital kerap ditujukan untuk aparatur pemerintahan. Salah satunya prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas menegakkan keamanan dan menjaga kedaulatan negara.
Di era digital ini, keamanan dan kedaulatan negara juga perlu dipantau di ruang digital seperti media sosial dan internet. Mahfud MD, Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan, dalam menjaga kedaulatan negara penting bagi prajurit TNI memiliki literasi digital.
Baca Juga
“Perkembangan di era digital menimbulkan jenis-jenis ancaman baru terhadap kedaulatan negara yang harus diwaspadai oleh TNI dalam menjalankan tugas, utamanya dalam melaksanakan pertahanan negara guna mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI, dan menjaga keselamatan segenap bangsa,” tutur Mahfud dilansir dari antaranews.com.
Advertisement
Kemudian, Mahfud juga memaparkan ancaman yang sering terjadi di ruang digital seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, sabotase sistem, cyber terrorist, hingga sponsored cyber attack. Selain itu, ruang digital juga kerap dimanfaatkan untuk melakukan propaganda dan menyebarkan disinformasi. Segala bentuk ancaman digital ini dapat mengancam kedaulatan negara.
Antisipasi Pemilu
Maka dari itu Mahfud memberi penekanan, prajurit TNI harus paham dan cakap literasi digitalnya sehingga dapat menjaga keamanan digital dari segala bentuk ancaman. Terlebih jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang rawan hoaks.
“Khususnya mengenai pemilu yang beredar di ruang publik, baik di media massa nasional maupun ruang digital,”
Dengan literasi digital, anggota dan keluarga besar TNI dapat lebih waspada, cerdas, teliti, dan logis dalam mengamati informasi di ruang digital.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.