Cegah Penyebaran Hoaks Pemilu 2024, Bawaslu Dapat Kanal Khusus dari Tiktok

Penandatanganan MoU ini merupakan bentuk kerja sama Bawaslu dengan TikTok dalam menciptakan Pemilu berintegritas dan mencegah penyebaran hoaks.

oleh Rida Rasidi diperbarui 20 Sep 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi TikTok. Credit: Solen Feyissa/Unsplash
Ilustrasi TikTok. Credit: Solen Feyissa/Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan TikTok Indonesia untuk menciptakan Pemilu 2024 yang berintegritas.

Melansir dari bawaslu.go.id, sebagai bentuk kerja sama, Head of Public Policy and Government Relation TikTok Indonesia, Firry Wahid menjelaskan TikTok akan menyediakan kanal khusus bagi Bawaslu untuk melawan penyebaran konten hoaks sepanjang Pemilu 2024.

Selain itu, TikTok juga akan melakukan kegiatan edukasi dengan melakukan distribusi informasi resmi terkait kepemiluan.

"Akan ada kanal khusus untuk Bawaslu yang bisa digunakan untuk menyampaikan konten yang sifatnya misinformasi. TikTok juga akan melakukan kegiatan edukasi melalui distribusi informasi resmi terkait tata cara pemilu. Kami berharap inisiatif ini bisa berkontribusi positif terhadap penyelenggaraan pemilu," ujar Firry.

Ia juga menjelaskan kerja sama dengan Bawaslu ini merupakan bentuk upaya TikTok dalam mendorong integritas Pemilu 2024, serta meningkatkan kemampuan moderasi dan menyajikan konten edukatif dan informatif.

"MoU ini bentuk komitmen TikTok dalam mendorong integritas Pemilu 2024 melalui kampanye proaktif yang nantinya akan dijalankan bersama Bawaslu dan lainnya," katanya menegaskan.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja menceritakan bagaimana hoaks terkait Pemilu 2019 marak beredar di media sosial sehingga menjadi salah satu penyebab kericuhan. Oleh sebab itu, kerja sama dengan TikTok sangat penting dalam menciptakan pemilu yang damai.

Ia yakin langkah ini dapat menjadikan Pemilu 2024 lebih argumentatif dan reasonable. Ia juga berharap TikTok bisa memelihara keadaan lalu lintas media sosial sehingga dapat menjadi tempat untuk pemilih pemula mencari informasi.

Kesepakatan dengan TikTok juga merupakan bentuk mitigasi risiko terhadap pengelolaan media sosial. Melalui pengelolaan media sosial yang baik akan membuat persaingan antar-kontestan pemilu terjadi secara sehat tanpa saling menjatuhkan suku, agama, dan ras satu sama lain.

"Kami berharap agar virus-virus perdamaian dan kegembiraan semakin menyebar sehingga pemilu tahun ini menjadi 'happy pemilu', tidak saling ketakutan. Semoga pemilu kita semakin baik dan demokrasi semakin maju,” tutur Bagja.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya