Liputan6.com, Jakarta - Peran pers untuk menangkal hoaks semakin penting di era informasi yang deras mengalir melalui media sosial. Namun dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak untuk melawan hoaks tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam. Ia menyebut hoaks menjadi salah satu rintangan dalam pembangunan suatu daerah.
Baca Juga
"Pers yang di dalamnya mencakup media cetak, media online, dan media elektronik hingga kini masih dipercaya sebagai sumber informasi yang nyaris steril dari hoaks. Undang-undang pers dan kode etik jurnalistik menjadi payungnya," ujar Anam dilansir Antara.
Advertisement
"Sejauh ini hoaks kerap bersumber dari media sosial. Dan keberadaan produk jurnalistik di media massa yang disebarkan melalui media sosial bisa membuat hoaks itu berhenti," katanya menambahkan.
Anam menjelaskan perjuangan pers melawan hoaks harus melibatkan semua pihak termasuk pemerintah.
"Akademisi, pengusaha, pemerintah, dan media massa merupakan elemen penting yang dituntut bersatu dalam melawan hoaks," ujarnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement