Citizen6, Jakarta Beberapa dari kita pasti banyak yang sering menyesal setelah pulang berbelanja keperluan rumah tangga minimarket/supermarket. Harusnya cuma beli pasta gigi, pulang bawa pasta gigi plus sabun, permen, minuman dingin dan balsem. Seringnya kalau sudah begitu, dalam hati masih aja cari-cari pembenaran. “Sabunnya kan murah, kena diskon karena beli pasta gigi yang ukuran besar,” atau “Balsem di rumah tinggal dikit, buat persediaan, kan balsem expired-nya lama.” Hehehe…jujur, saya sering banget ‘tidak sengaja’ masuk dalam keadaan begitu.
Belanjaan keperluan rumah tangga sehari-hari seringnya habis pada saat yang berbeda untuk tiap macamnya. Saat gula sudah menipis, teh celup dan kopi masih banyak. Saat minyak goreng hampir habis, beras masih setengah karung. Kalau sudah begini, mau gak mau, terpaksa pergi membeli keperluan tersebut ke warung atau minimarket/supermarket terdekat.
Tapi, ya itu tadi, niatnya cuma mau beli gula sekilo, pulang dari belanja, bawa kantung kresek penuh belanjaan. Sabun cuci yang sebenarnya masih banyak di rumah, dibeli juga gara-gara “Lagi ada promo, ada hadiah piringnya.” Padahal piring hadiah sabun udah banyaaak banget di rumah. Blah!
Keadaan kayak gini sebenarnya gak sampai membuat galau, tapi cukup genggeus karena sering terjadi. Hal kecil yang tak perlu terjadi namun justru sering terjadi karena kita tidak menganggapnya penting saat itu terjadi. Bingung? Pegangan tiang. Saya mau coba kasih solusi.
Ingin tahu cerita selengkapnya? Baca langsung di sini
Pengirim:
Winda Krisnadefa
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini