M Iqbal, Menyulap Lahan Tandus Pamijahan Jadi Ijo Royo-royo

Lahan tandus berhasil diubah menjadi hijau di kampung binaan milik WIKA.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Jun 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 07:00 WIB
Sang Penakluk, Menyulam Bumi Tandus Pamijahan Jadi Ijo Royo-royo
Lahan tandus berhasil diubah menjadi hijau di kampung binaan milik WIKA.

Citizen6, Jakarta Lelaki kelahiran Bogor 35 tahun silam sekilas penampilannya biasa-biasa saja layaknya petani pada umumnya. Ia memakai celana pendek dan berkaos oblong lengkap dengan sepatu bootnya. Namun siapa sangka, alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) 2004 jurusan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM) menyulap lahan tandus menjadi hijau.

Dialah Mohammad Iqbal. Ia bersama belasan warga lainnya bergotong-royong melakukan upaya penghijauan di kampung binaan milik PT Wijaya Karya (WIKA) Persero Tbk, yang terletak di dua desa, yaitu desa Cibunian dan desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.

Hampir tiga tahun mereka bertungkus lumus, bekerja keras mengubah lahan yang tandus menjadi ijo royo royo dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti pohon sengon, jahe merah, dan jagung.

Lahan berbukit seluas 85 hektar ini berada di kaki gunung Halimun-Salak Bogor berbatasan langsung dengan Sukabumi. Untuk mencapai lokasi, kamu bisa mengambil jalur Dramaga IPB arah Leuwiliang. Letaknya yang berada di dataran tinggi rupanya berpengaruh besar pada wilayah-wilayah di dataran rendah.

Edu Trip WIKA 2016 Pamijahan

Meski baru tahap penelitian, wilayah ini dianggap memengaruhi tingkat ketinggian air yang jatuh ke kali Ciliwung. Adanya penghijauan dapat mengurangi bencana lonsor dan banjir di daerah di bawahnya.

Selain itu, kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Kehidupan ekonomi puluhan kepala keluarga akan tumbuh pesat. Warga ikut dilibatkan menanam pohon sengon, jahe merah dan palawija. Hasil panen dapat dijual dan dibagi merata kepada mereka. Bukan itu saja, kamu juga bisa menemukan area penggemukan sapi.

Penggemukan Sapi

Penggemukan Sapi

Adanya peternakan sapi demi mendukung penghasilan, baik keluarga pribadi maupun warga yang tinggal di lokasi tersebut. Sapi hasil penggemukan akan dijual saat menjelang lebaran haji.

"Biaya pembuatan kandang sapi berasal dari bantuan PT Wika. Sementara sapinya yang berjumlah 20 ekor dibeli dari hasil urunan dan pinjaman koperasi," jelas Iqbal kepada para peserta Edu Trip Green Camp WIKA pada 30-31 Mei lalu.

Ia dibantu warga lainnya memperlihatkan cara membuat pupuk kompos dari limbah pertanian dan peternakan. Tak hanya itu, peserta juga dilatih cara membuat pupuk kompos yang praktis.

Edu Trip WIKA 2016 Pembuatan Pupuk Kompos

Jika menilik seluruh proses kegiatan yang tercipta, mulai dari program penghijauan, peternakan, dan pengolahan pupuk kandang memberikan pembelajaran, segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin.

Kalau ada kemauan kuat harus diiringi kerjasama berbagai pihak. PT WIKA sebagai inisiator, Iqbal dan kawan-kawan bertugas operator di lapangan. Keduanya saling bersinergi.

Kini terdapat sekitar 135 ribu batang pohon sengon dan 20 ribu pollybag jahe merah yang dihasilkan dari program ini. Menyulam bumi tandus Pamijahan dan menjadi lahan penyangga bagi lingkungan sekitarnya, sebuah dedikasi mulia untuk alam.

Ditulis oleh M Hatta Tahir

Blogger | Peserta Edu Trip Green Camp WIKA

Artikel Rekomendasi

Sebelum Kamu Nonton Filmnya, Simak 6 Hal Unik dalam Finding Dory

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya