Pengusaha Muslim Irak Belikan Umat Kristen Pohon Natal Raksasa

Untuk menunjukkan toleransi pada orang-orang Kristen, seorang pengusaha muslim mendirikan pohon natal setinggi 26 meter di Baghdad.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 19 Des 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 12:00 WIB
Pengusaha Muslim Irak Belikan Umat Kristen Pohon Natal Raksasa
Untuk menunjukkan solidaritas pada orang-orang Kristen, seorang pengusaha muslim mendirikan pohon natal setinggi 26 meter di Baghdad.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menunjukkan solidaritas pada orang-orang Kristen, seorang pengusaha muslim mendirikan pohon natal setinggi 26 meter di Baghdad.

Yassir Saad menggelontorkan hingga US $ 24.000 atau sekitar Rp 322 juta untuk membeli sebuah pohon natal dengan diameter 10 meter. Yassir berharap pohon natal tersebut dapat membantu rakyat Irak melupakan penderitaan mereka selama perang melawan ISIS.

Melansir dari Independent, Senin (19/12/2016), umat Kristen di Baghdad merasa terharu dengan apa yang dilakukan oleh Yassir. Bagi mereka, tindakan pria muslim tersebut menunjukkan tidak semua muslim seperti ISIS.

"Pohon ini menjadi simbol cinta dan perdamaian. Saya berharap semua orang Kristen yang diusir dari Irak, bisa kembali dan hidup normal bersama masyarakat dari agama lainnya," tutur Saba Ismael, seorang pengunjung yang melihat pohon natal tersebut.

Pasukan Irak terus menggempur ISIS di Mosul, markas besar terakhir di kelompok itu. Pada tahun 2014, ISIS menyerbu ke Irak utara, mengambil kendali dari Mosul, kota paling multikultural kedua di Irak.

Komunitas Kristen Irak telah terus-menerus dianiaya sejak invasi ISIS. Pejuang ISIS menandai rumah orang Kristen dengan huruf 'N' dalam bahasa Arab yang berarti Nazarene.

Istilah tersebut digunakan untuk menghina dan mengancam pemilik rumah untuk segera meninggalkan tempat sebelum dipaksa dengan cara kekerasan. Kristen bukan satu-satunya kelompok agama yang dianiaya oleh ISIS.

Pada 3 Agustus 2014, pejuang ekstremis ini menyerang kota Sinjar di Irak utara sebagai bagian dari kampanye mereka untuk membasmi orang Yazidi dan memurnikan wilayah itu dari non-muslim. Kelompok ISIS tak henti melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Tindakan mereka dikutuk oleh PBB sebagai genosida.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya