Liputan6.com, Jakarta - Melalui masa sulit dalam hidup terkadang berat jika dilakukan sendiri. Ada kalanya yang dibutuhkan hanyalah satu pendamping untuk membuatnya menjadi lebih baik.
Amber Austwick yang lahir sebelum waktunya, membuat ia mesti menjalani hidup dengan cara tak biasa. Karena tak bisa bernapas saat berada di rahim, dokter harus melakukan trakeostomi darurat saat ia lahir.
Advertisement
Baca Juga
Untuk membiarkan udara masuk ke tenggorokannya, mereka memasang pipa yang pada akhirnya memotong aliran udara pada pita suara. Hal ini membuat gadis tersebut tak bisa bicara.
Untunglah, di saat-saat sulit dalam hidupnya yang demikian, Amber bertemu dengan keledai yang mendampinginya. Seorang teman ibu Amber menceritakan bahwa keledai bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Seekor keledai bernama Shock dibawa oleh ibu Amber ke rumah. Seperti Amber, Shock juga memiliki kisah hidup yang pahit. Ia diselamatkan dari sebuah peternakan di Irlandia saat dibiarkan menunggu mati.
Shock ditemukan dilecehkan dan diikat dengan pemutih yang dituang di seluruh lukanya. Ia ditemukan penyelamat dari The Donkey Sanctuary di Birmingham, Inggris, dan dipertemukan dengan Amber.
"Aku sudah bisa melihat ikatan batin di antara mereka berdua. Mereka berdua sangat lembut pada satu sama lain," kata ayah Amber, Julian Austwick.
Selain tak bisa berbicara, Amber didiagnosis menderita cerebral palsy, kondisi yang memengaruhi otot, gerakan, dan keterampilan motorik. Keledai tersebut, memotivasi Amber untuk menjadi lebih aktif, untuk menjadi lebih kuat.
Melansir dari Lifebuzz, keledai yang sejatinya masih merasa takut pada manusia itu bahkan membiarkan Amber menunggangi dirinya. Amber dan Shock menjadi duo yang tak terpisahkan.
Suatu kali, saat mengunjungi Shock seperti biasa, Amber mengeluarkan kalimat pertamanya. Gadis kecil itu berbisik pada sahabatnya tersebut.
"Aku cinta kamu, Shock."
Orangtua Amber yang tak sengaja mendengar kalimat lirik itu merasa kaget sekaligus gembira. Mereka merasa bangga dengan perkembangan Amber yang begitu pesat.
Makin hari, Amber makin berani mengeksplor kata-kata. Meski kemudian Amber dimasukkan ke sekolah berkebutuhan khusus agar dirinya semakin berkembang, ikatan antara gadis kecil itu tetap dengan si keledai tetap terjalin erat. Setiap Amber datang, ia akan mengunjungi sahabatnya tersebut lalu berkeliling bersama.
Ikatan antara Amber dan Shock yang saling menguatkan satu sama lain, menginspirasi orang tua Amber untuk menuliskan kisah tersebut. Buku berjudul Amber's Donkey langsung ludes terjual 45 menit setelah dirilis di Amazon dan permintaan masih terus berdatangan.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6