Liputan6.com, Jakarta Sebanyak lima mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang melakukan Program pencegahan kekerasan seksual pada anak usia dini dengan menggunakan maskot “Dona dan Doni” sebagai model pembelajaran anak.
Program SKETSA! ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Undip terhadap tingkat kekerasan seksual pada anak yang setiap tahunnya meningkat. Program ini dibutuhkan sebagai bentuk pencegahan terhadap tindak kekerasan seksual pada anak.
Baca Juga
Program yang dilaksanakan di TK Shofa Marwah desa Rowosari, Semarang ini terdiri dari serangkaian program yang akan mengajarkan bagaimana cara anak menjaga dirinya sendiri, sehingga tidak mudah dibujuk untuk melakukan tindakan seksual oleh pelaku.
Advertisement
Tujuan dari program ini agar anak dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menjaga dirinya. Program ini tidak hanya berfokus pada anak, tetapi juga pada guru dan orang tua sebagai lingkungan sosial yang paling dekat dengan anak.
Dari program ini diharapkan dapat menambah pengetahuan anak sekaligus orang tua dan guru untuk lebih berhati-hati dan berpartisipasi aktif untuk mencegah kekerasan seksual pada anak.
Saat ini tim Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang diketuai Iftah Nur Indah,dengan tim yang terdiri dari Ifti Aisha, Ferlana Altinuari, Nenis Digdiyani dan Krisdianti Adinda ini sudah sampai pada pemberian program akhir bagi anak.
“Untuk kelangsungan program, kedepannya kami merencanakan untuk melaksanakan pelatihan guru TK Shofa Marwah agar nantinya dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran TK, sekaligus kami berharap nantinya TK tersebut dapat berkembang sebagai TK percontohan dalam pemberian edukasi mengenai anti kekerasan seksual pada anak di daerah desa Rowosari, Semarang.
Kami juga merencanakan pengambilan gambar siswa TK Shofa Marwah yang akan menyampaikan materi berupa lagu,tepuk, dan tarian SKETSA! yang telah diajarkan oleh maskot Dona dan Doni selama penyampaian materi, dimana gambar ini nantinya akan disebarluaskan melalui media sosial. Sehingga diharapkan nantinya materi anti kekerasan seksual pada anak tersebut dapat digunakan oleh masyarakat luas sebagai media edukasi anti kekerasan seksual pada anak usia dini.”Ifti
"Selama penyampaian materi anak-anak begitu tertarik dengan materi berupa lagu, tepuk-tepukan, tarian serta drama yang dibawakan oleh maskot “Dona dan Doni”, sehingga kedepannya diharapkan anak dapat memahami dan mengaplikasikan materi yang telah disampaikan dengan baik”
Proses pelaksanaan program SKETSA! dilakukan selama tiga bulan sejak Maret hingga Juni 2017. Program ini merupakan hasil dari hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat yang telah lolos untuk didanai Dikti tahun ini.
Penulis:
Ifti Aisha (Anggota PKM-Pengabdian masyarakat SKETSA!)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6